Mabes TNI Kecam Aksi Keji KST Bunuh 7 Pendulang Emas di Yahukimo, 27 Orang Berhasil Dievakuasi
Sebanyak 30 orang KST menyerang secara membabi buta area pertambangan emas ilegal di kali Ei.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojonoara mengecam aksi Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang menembaki dan membantai tujuh pendulang emas di Lali Ei Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yakuhimo, Papua Pegunungan, Senin (16/10/2023) lalu.
"Kita sangat mengecam aksi brutal dan tidak beradab kelompok KST ini, mereka yang korban adalah murni masyarakat sipil yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari hasil penambangan tersebut," kata Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojonoara dalam keterangan resmi Puspen TNI dikutip Jumat (20/10/2023).
Baca juga: 5 Anggota KKB yang Tewas Kontak Senjata Teridentifikasi, Ada Komandan & Wakil Kepala Intelijen KKB
Berdasarkan informasi dihimpun, sebanyak 30 orang KST menyerang secara membabi buta area pertambangan emas ilegal di kali Ei.
Akibatnya 7 penambang tewas seketika dan yang lainnya menyelamatkan diri.
Pelakunya diduga KST pimpinan Asbak Koranue yang merupakan bagian kelompok Egianus Kogoya.
Mereka diduga melakukan aksinya dengan menggunakan sejumlah senjata di antaranya senapan SS1 V2, panah, dan parang.
Selain itu, mereka juga membakar tiga ekskavator, dua truk, dan camp pendulang.
Julius mengatakan berdasarkan informasi terbaru total 27 orang berhasil dievakuasi dalam insiden tersebut dalam dua tahap yakni tahap pertama 18 orang dan tahap kedua 9 orang.
"Tindakan mereka tak ubahnya aksi teroris yang mengganggu stabilitas keamanan, aparat TNI-Polri masih terus menyisir atau mencari masyarakat yang mungkin masih selamat dari aksi pembantaian ini," kata dia.
Julius mengatakan saat ini aparat TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku untuk mempertanggung jawabkan aksinya secara hukum.
Baca juga: Mengapa 5 Jenazah Anggota KKB Baru Dievakuasi 3 Hari Pasca Kontak Tembak di Oksibil Papua?
"Korban murni masyarakat sipil tidak ada itu intel TNI atau Polri, mereka selalu mengklaim kalau korban yang mereka bantai adalah mata-mata TNI atau Polri, klaim mereka itu lagu lama," kata Julius.
OPM Bertanggung Jawab
Sementara itu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa pembunuhan tersebut.
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengungkapkan pelaku penyerangan hingga pembunuhan pendulang adalah pasukan khusus dari Kodap III Nduga dan Kodap XVI Yahukimo.