Samsidi Tewas Dianiaya 3 Pria, Mengapa Keluarga 3 Pelaku Tak Terima Penetapan Status Tersangka?
Sebelum tewas dianiaya, Samsidi kepergok mencuri seng dan kayu broti di tempat peternakan kambing.
Penulis: Dewi Agustina
Ia pun berharap mendapatkan keadilan dan meyakini bahwa suaminya tidak ada niat untuk membunuh Samsidi.
"Permintaan saya suami saya sama kawan-kawannya itu dikeluarkan. Dia tulang punggung, anak kami empat orang," pungkasnya.
Keluarga Subirla Tak Terima
Sementara itu ibu Subirla (salah seorang tersangka), mengaku masih tidak terima anaknya dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.
Sebab, ia meyakini bahwa anaknya tidak terlibat dalam tewasnya korban di areal peternakan kambing di kawasan Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, itu.
"Si Gunawan itu jaga kandang. Karena terjadi kemalingan dia telepon anak saya, bilang kalau ada maling. Lalu, anak saya datang ke sana," katanya saat ditemui di rumahnya di Jalan Mawar, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Selasa (24/10/2023).
Sampai di lokasi anaknya ini melihat Samsidi sudah tergeletak dalam kondisi kakinya sudah terluka.
Ia menduga, korban meninggal dunia karena kehabisan darah dan tidak ada yang membawanya ke rumah sakit.
"Sampai di sana kakinya (Samsidi) sudah terluka. Paginya baru anak saya tahu namanya (korban) dan sudah meninggal," sebutnya.
Menurutnya Samsidi diduga memang sering mencuri di kawasan tersebut dan sering membuat masyarakat resah.
Dia mengatakan, saat melakukan aksinya Samsidi tidak sendirian melainkan bersama dengan seorang pelaku pencurian lainnya bernama Ebot.
Hal itu dibuktikan dengan sebuah potongan rekaman video, pengakuan dari Samsidi.
Ketika itu, Samsidi mengaku bahwa mencuri seng dan kayu broti bersama dengan temannya.
"Memang orang jahat itu narkobaan, tukang nyabu, tukang ganja. Dua pelakunya yang satu lari namanya Ebot," ungkapnya sambil menunjukkan rekaman video.
Setelah kejadian, anaknya yang dikenal baik selama ini dipanggil oleh penyidik Polsek Medan Baru untuk dimintai keterangan sebagai saksi.