Samsidi Tewas Dianiaya 3 Pria, Mengapa Keluarga 3 Pelaku Tak Terima Penetapan Status Tersangka?
Sebelum tewas dianiaya, Samsidi kepergok mencuri seng dan kayu broti di tempat peternakan kambing.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus tewasnya Samsidi (65) akibat dianiaya 3 pria berbuntut panjang.
Ketiga pelaku masing-masing Gunawan alias G (42), Aldi Pradana alias AP (23) penjaga peternakan dan Subirla alias SS (25) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Medan Baru.
Ketiganya kini telah mendekam di sel tahanan Polsek Medan Baru.
Para tersangka dalam kasus ini dikenakan Pasal 170 ayat 2 ke 3e Jo Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Baca juga: Teka-Teki Motif Pembunuhan Kasus Subang, Danu Mengaku Yosep Pernah Curhat Masalah Uang Yayasan
Sebelum tewas dianiaya, Samsidi kepergok mencuri seng dan kayu broti di tempat peternakan kambing.
"Korban dinyatakan meninggal dunia pada saat dibawa ke Rumah Sakit Fajar," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, AKP Harjuna Bangun dikutip dari Tribun Medan, Selasa (24/10/2023).
Namun belakangan istri dari 3 pelaku tak terima kalau suami mereka dijadikan tersangka terkait kematian Samsidi.
Mereka menyebut tidak ada niat untuk membunuh Samsidi.
Mengapa istri dan keluarga tiga tersangka tersebut tak terima dengan status tersangka yang disematkan kepada pelaku pembunuhan Samsidi?
Istri Tersangka Gunawan
Istri salah satu tersangka, Nurhayati mengungkapkan, bahwa suaminya, Gunawan tidak sengaja membunuh Samsidi.
Nurhayati yang ditemui di tempat tinggalnya menceritakan kronologi kejadian yang menewaskan Samsidi.
Malam itu, suami dan adik iparnya Aldi Pradana seperti biasa menjaga peternakan kambing milik almarhum Syamsul Arifin yang merupakan mantan Gubernur Sumatra Utara.
Peternakan kambing tersebut terletak di kawasan Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.
Ditengah malam yang gelap dan hening, suaminya ini mendengar adanya keributan dari arah kandang kambing.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Berencana, Berkas Perkara Praka RM Diserahkan ke Pengadilan Militer