Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Kades di Pasuruan Adu Mulut dengan Kapolsek karena Lomba Voli Dihentikan, Ngaku Sudah Izin

Perdebatan antara pihak kepolisian Kepala Desa Martopuro Kecamatan Purwosari terkait diduga yang lomba voli yang diberhentikan secara mendadak viral.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nuryanti
zoom-in Viral Kades di Pasuruan Adu Mulut dengan Kapolsek karena Lomba Voli Dihentikan, Ngaku Sudah Izin
Instagram @infopasuruan
Tangkapan layar adu mulut antara Kepala Desa Martopuro Pasuruan Riyanto dan Kapolsek Purwosari AKP Hudi terkait acara voli di Dusun Klojen, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Minggu (29/10/2023) malam. 

“Saya juga merasa tidak enak, karena saya bapaknya orang desa. Dibubarkan begitu saja, sedangkan kami sudah berproses mengurus izin,” tambahnya.

Padahal, dalam pengakuannya pihak panitia yang terdiri dari karang taruna telah berkoordinasi dengan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) terkait dengan penyelenggaraan acara silaturahmi ini.

Riyanto mengatakan pihaknya sudah menyampaikan permohonan ke PBVSI secara tertulis dan lisan untuk menyelenggarakan silaturahmi ini.

Sebab, jika menunggu turnamen lain selesai, momentum itu terlewat.

Untuk itu, pihak desa terus berkoordinasi dengan PBVSI. 

“Hasilnya, kami mendapatkan arahan dari komite wasit bahwa silaturahmi ini tetap dibuka 28 Oktober, kalau perkara izinnya diurus sambil proses,” terangnya.

Kapolsek Purwosari Sebut Tak Diajak Rapat

BERITA TERKAIT

Berbeda dengan pengakuan Riyanto, Kapolsek Purwosari, AKP Hudi, mengatakan sejak awal, Forkopimka tidak diajak rapat koordinasi (rakor) terkait dengan acara turnamen bola voli ini.

“Hingga akhirnya turnamen ini dilaksanakan. Saya bergerak ini ya karena kesepakatan bersama dengan Camat dan Dandim yang meminta untuk dihentikan,” ucap Hudi, Senin (30/10/2023).

Dia mengatakan ini bukan dibubarkan, tapi dihentikan sementara sembari menunggu izinnya turun.

Turnamen itu boleh dilanjutkan setelah izinnya keluar.

“Siapa yang bertanggung jawab ketika ada kerusuhan atau keributan dalam pelaksanaannya? Ini yang perlu dipikirkan. Saya tidak membubarkan, tapi menghentikan,” jelasnya.

(Tribunnews.com/Linda) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas