Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pj Bupati Banyumas Akui Kecolongan Soal Jembatan Kaca Pecah, Kini 1 Orang Jadi Tersangka

Inilah kabar terbaru soal kasus pecahnya jembatan kaca yang tewaskan satu orang wisatawan di Banyumas, Jawa Tengah.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pj Bupati Banyumas Akui Kecolongan Soal Jembatan Kaca Pecah, Kini 1 Orang Jadi Tersangka
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Tangkap layar viral video detik-detik kejadian jembata kaca pecah di Banyumas dan (Kanan) Lokasi TKP seorang wisatawan tewas terjatuh dari wahana jembatan kaca Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Pj Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Hanung Cahyo Saputro ikut menanggapi jembatan kaca yang pecah di The Geong Hutan Pinus Limpakuwus.

Hanung Cahyo Saputro mengakui kecolongan soal insiden yang menewaskan satu wisatawan tersebut.

Untuk mencegah hal serupa terjadi, Pemkab Banyumas menutup sementara daya tarik wisata (DTW), khususnya yang berisiko tinggi.

Selagi ditutup, wahana yang berisiko tinggi juga akan dikaji ulang terkait keamanannya.

"Iya kecolongan, seluruhnya akan ditutup sampai turun sertifikat layak fungsi dan keamanan," ujar Hanung kepada Tribunbanyumas.com.

Pihaknya juga akan membentuk tim khusus untuk mendata semua wahana wisata yang berisiko.

Baca juga: Penyebab Jembatan Kaca di Banyumas Pecah dan Tewaskan Satu Pengunjung, Pemilik Wisata jadi Tersangka

"Ditutup sampai waktu yang belum ditentukan."

Berita Rekomendasi

"Yang berisiko tinggi bukan hanya jembatan kaca, misalkan jumping, arum jeram dan lain sebagainya," terangnya.

Pemilik Jembatan Kaca The Geong Jadi Tersangka

Terbaru, pihak kepolisian menetapkan ES (63) yang pemilik sekaligus pengelola The Geong jadi tersangka utama dalam kasus tersebut.

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengungkapkan, jembatan kaca yang pecah ternyata tak berizin serta tak ada sertifikasi layak fungsi.

Papan pemberitahuan standar operasional prosedur (SOP) juga tak tersedia di lokasi.

Spesifikasi pilang kerangka juga berbeda-beda sehingga menghasilkan getaran atau lendutan.

"Selain itu busa juga pada kaca ditemukan untuk meredam getaran tidak optimal dan banyak debu-debu sehingga tidak optimal meredam getaran," katanya, dikutip dari Tribunbanyumas.com.

(Kiri) Tangkap layar viral video detik-detik jembatan kaca yang pecah di Banyumas dan (Kanan) Edi Suseno (63) sebagai tersangka utama insiden jembatan kaca pecah saat dihadirkan polisi.
(Kiri) Tangkap layar viral video detik-detik jembatan kaca yang pecah di Banyumas dan (Kanan) Edi Suseno (63) sebagai tersangka utama insiden jembatan kaca pecah saat dihadirkan polisi. (Tribunnews.com/Istimewa)

Baca juga: Insiden Jembatan Kaca Pecah, Pemilik Wisata jadi Tersangka, Tak Punya Izin dan Sertifikasi

Ia juga menyebutkan, kaca yang pecah merupakan kaca tempered satu lapis berukuran 1,2 sentimeter yang kurang layak.

Edy mengungkapkan, yang aman adalah dua lapis atau sekira 3,6 sentimeter.

"Amannya adalah 2 lapis yang kurang lebih 3.6 cm dari sisi keamanan."

"Pilar-pilar ketika menahan tekanan tidak sama sehingga menyebabkan kaca pecah," katanya.

Diberitakan sebelumnya, jembatan kaca "The Geong" di obyek wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, pecah.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Akibatnya, seorang wisatawan tewas dan satu orang kritis karena terjatuh dari ketinggian.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas