Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Supeltas Colomadu, Selangkah Lebih Maju dengan SK Kemenkumham dan Siap Gabung BPJS Ketenagakerjaan

Berlatar belakang kegigihan tiap anggota Supeltas Colomadu dan keinginan organisasi berumur panjang, maka kita mendaftarkan organisasi ke Kemenkumham

Penulis: Andra Kusuma
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Supeltas Colomadu, Selangkah Lebih Maju dengan SK Kemenkumham dan Siap Gabung BPJS Ketenagakerjaan
Tribunnews.com/Andra Kusuma
Anggota supeltas Colomadu, Aan Yunanto tengah mengatur lalu lintas di ruas Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar 

TRIBUNNEWS.COM - "Pritt, Pritt, Pritt"

"Barat stop (berhenti) dulu, ayo yang utara segera jalan cepat-cepat, hati-hati".

Pagi itu di balik ramainya kendaraan bermotor yang melintas di jalan Adi Sucipto Colomadu, Karanganyar ke arah Kota Surakarta (Solo).

Tampak dari kejauhan pria berdiri tegap memakai seragam lengkap dengan atribut peluit, topi dan rompi bertuliskan supeltas.

Ya, orang ini Aan Yunanto yang sehari-hari berprofesi sebagai Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) di wilayah Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Aan (panggilan akrabnya), setiap pagi dengan menggunakan kendaraan bermotornya sudah berada di jalan Adi Sucipto untuk mengatur lalu lintas.

Supeltas Colomadu Aan Yunanto
Anggota supeltas Colomadu, Aan Yunanto sedang mengatur lalu lintas di Jalan Adi Sucipto. (Tribunnews.com)

Pria berumur 43 tahun ini menjadi Supeltas terbilang baru, karena bergabung pertama kali tahun 2019.

Berita Rekomendasi

Pilihannya untuk berprofesi sebagai Supeltas karena hatinya sangat miris melihat semakin kesini banyak pengendara bermotor yang ngawur dalam berkendara.

"Lalu lintas saat ini sangat rawan terjadinya kecelakaan karena jalanan sudah padat dipenuhi kendaraan, apalagi jika pagi hari saat jam anak-anak berangkat ke sekolah, orang dewasa berangkat ke kerja." ujarnya.

Meski menjadi supeltas tidak mendapatkan pemasukan tetap tiap bulannya alias digaji bulanan, tapi itu bukan masalah.

Memang menjadi risiko yang harus diterima jika sudah berkomitmen berprofesi Supeltas.

Supeltas berlatar belakang relawan, jadi tidak mengharapkan imbalan atau sering disebut ikhlas tanpa pamrih.

Selain ikhlas kerja kita juga harus totalitas.

Diperlukan totalitas karena pekerjaan supeltas berhubungan dengan nyawa manusia.

Nyawa supeltas sendiri, nyawa orang yang kita bantu menyeberang, dan orang yang kita berhentikan.

Selalu ditanamkan pada dirinya yaitu kata Relawan, jadi rlawan itu harus ikhlas dalam membantu sesama.

Aan menuturkan, jika ada pengendara yang sudah dibantu kemudian memberikan sedikit rejeki ya kita terima, tapi jika mereka tidak memberi kita juga tidak mempermasalahkan atau bahkan sampai marah.

"Relawan itu diuji kesabarannya, membantu orang dengan ikhlas dan tanpa berpikiran mengharap imbalan apapun," imbuh Aan

Tak hanya ikhlas saja, sabar juga harus tertanam.

Kena marah, omel dan umpatan adalah makanan sehari-hari jika sedang bertugas di jalan.

Yayasan Supeltas Colomadu

Supeltas Colomadu resmi menjadi organisasi secara sah yang diakui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (KEMENKUMHAM RI).

Pengakuan dari Kemenkumham RI dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan (SK) dengan nomor AHU-0012887.AH.01.04.Tahun 2023.

Surat Keputusan Kemenkumham untuk Yayasan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas Colomadu
Surat Keputusan Kemenkumham untuk Yayasan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas Colomadu (Kolase Tribunnews.com)

Dengan adanya sertifikat yang langsung dari pemerintah Indonesia memperkuat keabsahan supeltas di wilayah Colomadu.

Berlatar belakang kegigihan tiap anggota Supeltas Colomadu dan keinginan organisasi berumur panjang, maka kita mendaftarkan organisasi ke Kemenkumham.

Adhi Catur selaku Ketua Yayasan Supeltas Colomadu menjelaskan, penerbitan SK Kemenkumham ini karena anggota ingin diakui secara legal oleh pemerintah dan ingin memberikan pengertian bahwa supeltas itu berdiri secara legal, selain itu juga bisa membedakan dengan sukarelawan ilegal atau sering disebut "pak ogah".

"Dengan adanya SK dari Kemenkumham ini bikin kita (Supeltas) merasa aman saat bekerja dan bisa meluruskan stigma masyarakat bahwa kami bukan relawan pengatur lalu lintas yang sembarangan atau ilegal. Di Kabupaten Karanganyar supeltas Colomadu juga menjadi satu-satunya organisasi Supeltas yang mempunyai SK dan diakui secara sah oleh Kemenkumham." Imbuhnya

Meski baru di tahun 2023 organisasi supeltas Colomadu diakui secara sah oleh Kemenkumham, tapi organisasi ini sudah ada dari 7 tahun silam.

Selama 7 tahun terbentuk Supeltas Colomadu, terdata ada 100 anggota, tapi yang aktif sampai tahun 2023 ini hanya 40 anggota.

Anggota supeltas colomadu mengadakan pertemuan 1 bulan sekali di salah satu rumah anggotanya.
Anggota supeltas colomadu mengadakan pertemuan 1 bulan sekali di salah satu rumah anggotanya. (Istimewa)

Dalam perekrutan anggota tidak bisa sembarangan, Supeltas Colomadu mempunyai sangat ketat karena untuk menjaga nama baik supeltas Colomadu.

Masyarakat umum yang masuk ke supeltas juga tidak bisa sembarangan.

Anggota baru yang akan bergabung ke supeltas Colomadu harus melalui pelatihan atau masa orientasi kurang lebih 1 bulan.

Selain harus melalui masa orientasi 1 bulan, umur calon anggota juga menjadi pertimbangan.

"Umur diatas 60 tahun dipertimbangkan untuk bergabung dengan kita, ini karena pekerjaan supeltas secara penuh di jalan raya, dan berhubungan dengan berbagai macam kendaraan, dari roda dua hingga roda delapan atau sumbu 3, dibutuhkan kecepatan, kecekatan dan ketelitian. Jadi kalau sudah diumur 60 tahun ke atas pasti akan susah mengikuti gerakan yang dibutuhkan." papar Catur.

Sejak didirikan Yayasan Supeltas Colomadu sudah ada penawaran dari BPJS Ketenagakerjaan untuk bergabung.

Akan tetapi, tawaran dari BPJS Ketenagakerjaan masih dalam proses pemantapan dan pematangan. 

"Pastinya tawaran BPJS Ketenagakerjaan ini akan kita terima dengan baik, cuman ini kita masih memantapkan akan bergabung kapan dan mematangkan persiapan keluarga anggota jikalau bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan supaya terus bisa bertanggung jawab." tambah Catur.

Meski begitu BPJS Ketenagakerjaan siap membantu mengkaver berapapun jumlah anggota supeltas Colomadu.

Tiap hari berada di jalan raya memang harus segera didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan agar anggota bisa terkaver dan kerja dengan nyaman serta aman. 

"Mensejahterakan anggota memang menjadi tujuan utama Yayasan Supeltas Colomadu, maka tawaran dari BPJS sedang kita matangkan, jadi biar kita benar-benar siap jika akan bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan." tambah Catur.

Sinergi dengan Kepolisian

Pihak kepolisian bersinergi dengan supeltas dalam mengurai mengatur lalu lintas
Pihak kepolisian bersinergi dengan supeltas dalam mengurai mengatur lalu lintas (Istimewa)

Terlepas dari banyaknya stigma negatif masyarakat yang berpikir mengenai status legalnya Supeltas Colomadu.

Kepala Unit Pembinaan Ketertiban Masyarakat (KANIT BIN TIBMAS) Polsek Colomadu IPDA AGUNG, menuturkan pihak Polsek Colomadu saling bersinergi dengan supeltas, bagaimana menjaga memelihara ketertiban masyarakat di lalu lintas. Serta meluruskan persepsi dalam pengaturan lalu lintas.

Polsek Colomadu menjadi pihak pertama yang terjun langsung ketika Supeltas Colomadu membutuhkan bantuan, baik bantuan ide pikiran atau tenaga.

Pihak kepolisian mengetahui kegiatan supeltas, tidak tutup mata.

Bahkan beberapa bulan lalu, pihak kepolisian memberikan pelatihan 12 Gerakan Pengaturan Lalu Lintas.

Kenapa Polsek Colomadu, bukan Satlantas Polres Karanganyar?

Hal ini sangat berhubungan mengenai letak geografis Colomadu yang tidak bersenggolan langsung dengan Kabupaten Karanganyar.

Kecamatan Colomadu terpisah jauh dari Kabupaten Karanganyar.

Melihat kepada geografis inilah Supeltas Colomadu lebih dekat ke Polsek Colomadu daripada Polres Karanganyar.

Meski begitu Satlantas Karanganyar tetap memberikan perhatian dan selalu memantau keadaan teman-teman Supeltas.

"Meski Satlantas Karanganyar jauh dari Colomadu, tim satlantas tetap memantau kegiatan teman-teman supeltas Colomadu dan mengikuti perkembangannya. Selain itu kita juga masih sering komunikasi dengan tim terkait supeltas Colomadu." jelas Kanit Dikyasa Satlantas Polres Karanganyar Ipda Teguh Sarwono. (*)

(Tribunnews.com/AndraKusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas