TRIBUNNEWS.COM – Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyambut baik kehadiran Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di area kampus. Perusahaan telekomunikasi digital ini memberikan dukungan terhadap pembangunan kapasitas digital mahasiswa.

Terobosan aktivitas digital bagi mahasiswa ini memang dinanti. Tak hanya oleh pemangku, dosen hingga mahasiswa pun merasa terbantu.

Adapun fasilitas disediakan IOH sejalandengan peluncuran IM3 Digital Experience Center (IM3 DXC). Fasilitas itu sebagai dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan digital mahasiswa.

Area atau yang dikenal sebagai Corner IM3 dengan berbagai fasilitas dapat ditemui di Kantin MN Tepi Danau UMS, tak jauh dari Gedung Rektorat UMS.

IM3 DXC ini akan menjadi wadah kolaborasi untuk peningkatan kapasitas mahasiswa mulai dari pengembangan business incubator hingga technopreneurship bagi mahasiswa.

Hadir dalam launching program tersebut, Wakil Rektor 2 UMS, Prof. Dr. Muhammad Da’i menyambut baik dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Indosat Ooredoo Hutchison sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di tanah air.

“Kami dengan tangan terbuka terus mengeksplorasi berbagai kolaborasi dengan bertujuan untuk mengakselerasi kompetensi mahasiswa di bidang digital, selaras dengan program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jelasnya.

“Kami juga berharap kerja sama berkelanjutan antara Indosat Ooredoo Hutchison dan UMS akan berdampak bagi positif bagi lahirnya inovasi-inovasi baru di lingkungan kampus, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan tapi juga di bidang entrepreneurship.”

Sementara, SVP – Head of Region Central & West Java Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia, mengatakan, IM3 DXC merupakan simbol dukungan Indosat melalui brand IM3 terhadap akselerasi digitalisasi di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa.

“Melalui IM3 DXC, mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan digitalnya untuk menunjang proses pembelajaran. Peluncuran IM3 DXC ini juga akan menjadi langkah awal bagi kerja antara Indosat Ooredoo Hutchison dan UMS dalam hal pembangunan kapasitas digital dari mahasiswa,” terang dia.

Dengan perkembangan teknologi digital saat ini, dibutuhkan generasi muda yang kreatif, melek digital, dan berdaya saing tinggi”.

IM3 DXC juga dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan internet mahasiswa yang akan dikelola bersama oleh IM3 dan Badan Pengembangan Usaha (BPU) UMS.

IM3 akan mendukung sepenuhnya pengelolaan IM3 DXC, termasuk penyediaan produk-produk IM3 untuk mendukung kebutuhan operasional kampus.

Keuntungan yang dihasilkan dari IM3 DXC akan disalurkan dan dikelola Kembali sepenuhnya oleh BPU UMS.

Selain menjadi sumber pendanaan baru untuk berbagai kegiatan universitas, kehadiran IM3 DXC juga diharapkan menjadi dasar bagi pengembangan kolaborasi lebih lanjut antara IM3 dan UMS di masa depan.

Yang Dinanti

Peluncuran program Indosat untuk mendukung aktivitas digital mahasiswa menemukan masa depannya di Kampus UMS juga menjadi kabar bahagia bagi dosen di bidangnya.

Seperti halnya yang diungkap oleh Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UMS, Sidiq Setyawan.

Kepada Tribunnews.com, Sidiq menyambut baik Kerjasama ini. Menurutnya, elemen penting pengembangan kualitas pembelajaran adalah aktivitas internship khususnya yang melibatkan DUDI.

“Harapan saya peluang ini dapat diwujudkan dalam bentuk aktivitas atau skema internship yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa ilmu komunikasi,” ungkap Sidiq.

Kemudian mengenai dukungan jaringan internet, khususnya dari provider Indosat, pihaknya mengaku hal demikian begitu penting untuk menunjang aktivitas Proses Belajar Mengajar (PBM),

Dalam hal ini mendukung aktivitas pencarian referensi ilmiah dan sumber pustaka pendukung lain.

Selain itu, lanjutnya, pada pendidikan tinggi kehadiran LMS sangat vital untuk proses PBM dan memberikan pengalaman pembelajaran secara daring pada mahasiswa.

“Tidak hanya untuk mahasiswa, semoga kebutuhan dosen dapat ter-cover oleh kehadiran provider yang dapat diandalkan,” tambah dia.

Dirinya juga sudah memiliki gambaran akan berlangsungnya kolaborasi Indosat dan UMS. Seperti pengembangan talenta mahasiswa secara non akademik, misalnya esport.

Lalu kolaborasi lain seperti content creation di berbagai platform digital sangat relevan dengan prodi Ilmu Komunikasi tempatnya bernaung.

“Ada beberapa mata kuliah yang relevan dengannya, jadi saya rasa kolaborasi ini sangat kami nantikan untuk pengembangan kompetensi digital mahasiswa, bersaing di era karir yang membutuhkan kemampuan tersebut.

Lapangan Pekerjaan Mahasiswa

Menyoal program technopreneurship kolaborasi UMS dan Indosat untuk masa depan mahasiswa, Alfandi Ibnu Fauzi mengaku terbantu.

Mahasiswa semester akhir Ilmu Komunikasi UMS ini menyebut, program kolaborasi itu dapat menambah wawasan serta pengalaman.

Termasuk juga fasilitas digital experience untuk mahasiswa, Fauzi senang bisa mengenal lebih jauh tentang start-up. Kata dia, bisa menjadi lahan pekerjaan bagi khalayak umum terutama untuk mahasiswa UMS.

"Terlebih zaman sekarang, untuk mencari pekerjaan, kita harus dituntut memiliki pengalaman tertentu agar mudah dan cepat beradaptasi di lingkungan kerja ke depannya. Nah program technopreneurship hingga digital experience ini bisa untuk batu loncatan," ungkapnya kepada Tribunnews.com.

Warga Laweyan, Solo ini juga menyambut baik dukungan penyediaan jaringan internet di area kampus.

Menurutnya, segala bentuk aktivitas dengan internet akan lebih terbantu karena selama ini fasilitas yang ada dirasa kurang.

"Meski kampus sudah memiliki fasilitas wi-fi, namun ada hambatan karena batasan pengguna, sehingga jaringan tidak secepat seperti saat kampus sedang day-off. Jadi kehadiran IM3 ini sangat membantu, terima kasih," imbuh dia.

(*)