Jenazah yang Diikat Lakban di Dalam Mobil di Sukabumi Ternyata Sopir Ojek Online Asal Depok
Jenazah S ditemukan dalam kondisi kaki, tangan dan wajahnya diikat lakban di parkiran Mimarket
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - S (55), jenazah yang diikat lakban di dalam mobil terparkir di halaman minimarket di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah teridentifikasi.
S diketahui adalah sopir ojek online (grabcar), warga Kebon Duren, Kelurahan Kalimaya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Jenazah S ditemukan dalam kondisi kaki, tangan dan wajahnya diikat lakban di parkiran Mimarket, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Dalam Mobil di Sukabumi, Kaki dan Tangan Terikat
S merupakan korban pembunuhan.
Saudara korban RK (24) mengungkapkan, almarhum bertemu keluarga Sabtu (4/11/2023) dan di hari Senin korban sempat menyampaikan order langganan sebagai driver online.
"Hari Seninnya jam 6 sore itu bilang ke anaknya kalau dia mau order langganan," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu (08/11/2023).
Kemudian di hari Selasa (07/11/2023) keluarga sudah mencoba menghubungi kontak telepon dan tidak bisa lagi menghubungi.
"Kemudian istrinya menghubungi ke nomor yang biasanya, ternyata tidak diangkat dan mencoba ngehubunginya nomor grabnya dan ternyata tidak ada jawaban juga. Termasuk menghubungi temen-temennya dan sama sekali tidak ada yang tahu," tutur RK.
Setelah keluarga berusaha mencari tahu keberadaan korban, akhirnya keluarga mendapat kabar korban ditemukan sudah meninggal.
"Kemudian ada laporan dari masyarakat ke call center polisi dan ternyata sedelah diselidiki sinkronlah datanya ternyata bener itu adalah keluarga kami," ucapnya.
Korban S tercatat sebagai karyawan swasta.
Baca juga: Mobil Xenia Terparkir Lama di Halaman Minimarket di Sukabumi: Ternyata Ada Jenazah Diikat Lakban
"Itu sudah lama tapi untuk pastinya saya tidak tahu yah, tapi yang jelas itu sebagai driver car. Itu mobilnya juga masih ada aman ditemukan," ucapnya.
Keluarga pun berharap, kasus yang menimpa S bisa terungkap dan tersangkanya bisa ditangkap.
"Harapan keluarga paling besar adalah mudah-mudahan pelakunya dapat ditangkap," tutupnya.