Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pegawai RSUD Karawang Tertipu Ayah Anak si Dukun Pengganda Uang, Tewas saat Tagih Janji Rp 1 M

Berharap mendapatkan keuntungan senilai Rp 1 miliar setelah 'menginvestasikan' uang Rp 5 juta, Fredy meregang nyawa di tangan Suryono dan Kusnadi.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Pegawai RSUD Karawang Tertipu Ayah Anak si Dukun Pengganda Uang, Tewas saat Tagih Janji Rp 1 M
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Lokasi penemuan jasad korban dan (Kanan) Dukun pengganda uang berinisial S saat ditangkap polisi. Nasib tragis dialami Fredy Abdul Halim, seorang pegawai RSUD Karawang. Berharap mendapatkan keuntungan senilai Rp 1 miliar setelah 'menginvestasikan' uang Rp 5 juta, Fredy malah meregang nyawa di tangan Suryono (58) dan Kusnadi (38). 

Sebelumnya warga kampung Mekarmukti, Desa Katumekar, Ciampel, Karawang, Jawa Barat dikagetkan dengan penemuan jasad seorang pria yang tergeletak di kebun pisang, Selasa (7/10/2023).

Belakangan diketahui korban bernama Fredy Abdul Halim (41) yang merupakan honorer di RSUD Karawang.

Saat ditemukan, jasad korban telah menghitam.

Diduga, korban telah meninggal satu hari sebelum ditemukan.

"Korban mengenakan kaus berkerah motif batik warna putih hitam, dan celana panjang warna hitam," kata Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil, Rabu (8/11/2023).

Korban kemudian langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Karawang untuk dilakukan autopsi.

"Untuk sementara diduga merupakan korban pembunuhan," kata dia.

Berita Rekomendasi

Polisi pun sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap dugaan kasus pembunuhan tersebut.

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi.

"Sudah tiga orang saksi kita periksa," kata AKP Abdul.

Jalil menyebutkan, saksi yang diperiksa terdiri dari warga sekitar dan keluarga yang mengetahui korban terakhir pergi.

Korban terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada Sabtu (4/11/2023). Saat itu korban berpamitan untuk pergi kepada keluarganya.

Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

Polisi menduga penyebab kematian Fredy Abdul Halim karena luka di belakang kepala korban.

"Untuk hasil autopsi memang di bagian belakang kepala korban terdapat trauma," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil, Kamis (9/11/2023).

Praktik dukun pengganda uang ini sebenarnya sudah diketahui polisi begitu mayat Fredy ditemukan di kebun pisang.

"Dari keterangan para saksi dan hasil olah TKP di lokasi kita menemukan sepeda motor korban. Kemudian kita juga sudah menemukan rumah terduga pelaku dan di dalam terdapat ritual yang mengarah praktik penggandaan uang. Dan diduga pelaku merupakan dukun penggandaan uang," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil di TKP, Kamis (9/11/2023) lalu.

Keduanya dijerat Pasal 378 KUHpidana dan atau Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana dan atau Pasal 338 tentang Penipuan dan Atau penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia dan atau pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Korban Dikenal Ramah

Humas RSUD Karawang, Abdullah Luthfi mengaku kenal dekat dengan korban.

Korban dikenal sebagai sosok yang sangat baik dengan para rekan kerjanya dan orang yang ramah.

"Beliau sangat baik dengan rekan-rekan kerja, ramah, selalu senyum kalau ketemu," kata dia.

Luthfi mengungkapkan korban bekerja di bagian medikal record (medkor).

"Korban juga merupakan karyawan yang baik dan memang pekerja yang rajin," kata dia.

Luthfi mengakui, para rekan kerjanya tidak pernah punya firasat atau gelagat korban sebelum ditemukan tewas.

"Enggak cerita apa-apa sih, Pak," kata dia.

Sumber: (Tribunjabar.id, Karawang/Cikwan Suwandi)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Penipu Mengaku Dukun Pengganda Uang Habisi Pegawai RSUD, Korban Berteriak Dekat Warung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas