Mahasiswi Unej Tewas saat Diksar di Gunung Argopuro, Sempat Mengeluh Sakit dan Minta Istirahat
Mahasiswi menghembuskan napas terakhir saat mengikuti Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Teknik Unej. Penyebab kematian masih diselidiki
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan Pendidikan Dasar Mahasiswa Divisi Pecinta Alam Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) memakan korban jiwa.
Seorang mahasiswi asal Balikpapan, Kalimantan Timur bernama Nadifa Naya Damayanti (18) yang tewas saat Diksar pada Sabtu (11/11/2023).
Kegiatan Diksar digelar di Hutan Perhutani Wilayah Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur atau di lereng selatan Gunung Argopuro.
Penyebab kematian mahasiswi Fakultas Teknik (FT) ini masih diselidiki Polres Jember.
Baca juga: Kelelahan Saat Diklat Pecinta Alam Gunung Argopuro, Mahasiswi Unej asal Balikpapan Meninggal Dunia
Kapolsek Arjasa, AKP Agus Sutriyono mengungkapkan, kronologinya saat itu korban mengikuti Pendidikan Kilat Dasar (Diklasar) Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Unej sejak 8 November 2023 sekitar pukul 14.00 WIB.
"Korban bersama 14 orang teman mahasiswa yang tergabung dalam kelompok pecinta alam Mahadipa Unej Jember melaksanakan latihan di wilayah Hutan Lindung Petak 64 KPH Arjasa," katanya melalui keterangan tertulis.
Pada hari Jumat (10/11/ 2023) sekitar pukul 14.00 WIB, korban merasa kelelahan dan meminta Istirahat.
Kemudian, teman-temanya membuatkan tempat peristirahatan.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, korban merasa membaik dan meminta makan serta minum air putih," kata AKP Agus Sutriyono.
Namun, kata AKP Agus Sutriyono pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 03.00 WIB, kondisi tubuh korban memburuk.
Baca juga: Diklat Mapala UNEJ Berujung Meninggalnya Mahasiswi, Kehilangan Nyawa saat Dibawa ke Rumah Sakit
Hal itu membuat rekan-rekannya panik dan langsung meminta bantuan ke Basarnas Jember.
"Dengan cara mengirimkan lokasi titik koordinat tempat korban berada. Namun saat itu, belum bisa dievakuasi karena medan yang jauh dan sulit serta kondisi gelap, sehingga menunggu terang," katanya.
AKP Agus Sutriyono mengungkapkan, di sela-sela menunggu kedatangan tim Basarnas, kondisi korban terus memburuk, namun belum bisa dievakuasi dari tengah hutan.