3 Jam Tak Kunjung Keluar Usai Beri Makan Harimau Milik Majikan, Suprianda Tewas Penuh Luka Cakaran
Suprianda tewas setelah diterkam harimau milik majikan yang hendak diberikan makan.
Penulis: Dewi Agustina
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh perawat satwa di Serulingmas.
"Kejadian penyerangan berlangsung pada saat korban dalam posisi sendirian, sehingga detail kronologi tidak diketahui pasti oleh karyawan maupun pihak lain dan kita masih dalam penyelidikan," ujar
Direktur Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas Banjarnegara, Lulut Yekti Adi dikutip dari Trbunbanyumas.com usai Konferensi pers di Kebun Binatang Serulingmas, Senin (18/4/2022).
Saat itu rekan pekerja lain ada yang mendengar teriakan korban dan melihat korban sudah berada di kandang display harimau.
Korban lalu dievakuasi oleh perawat satwa sesuai dengan prosodur evakuasi keadaan darurat.
Perlu waktu kurang lebih 30 menit pekerja lain memasukkan kembali harimau agar dapat masuk ke dalam kandang tidur.
Baca juga: BREAKING NEWS: Karyawan Kebun Binatang Serulingmas Banjarnegara Tewas Diterkam Harimau
Selanjutnya korban dievakuasi ke IGD RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara.
Sesampainya di IGD, korban dinyatakan telah meninggal dunia diduga karena kehabisan darah.
Pihak pengelola mengatakan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kecelakaan kerja yang dialami korban Lulut Dwi Prasetya (35).
Perusahaan mengatakan telah menerapkan SOP (Standard Operasional Prosedure) yang sudah dijalankan oleh seluruh karyawan termasuk juga korban pada saat kejadian.
"Penyebab pasti kejadian masih dalam tahap penyelidikan pihak Kepolisian Resor Banjarnegara dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah," imbuhnya.
Pihak pengelola menegaskan tidak ada tanda-tanda korban dimakan harimau.
Hal itu ditandai dengan tidak adanya organ tubuh yang hilang dari korban.
Ketika ditemukan pada tubuh korban hanya berupa bekas gigitan di bagian leher dan bekas cakaran punggung.
"Hanya diserang dan ditarik keluar ke kandang display. Karena tidak ada anggota tubuh yang hilang, semua masih lengkap, kemungkinan kehabisan darah," jelasnya.
Pengelola juga menegaskan kejadian penyerangan harimau terhadap karyawan tidak disebabkan oleh kurangnya pakan satwa.
"Kalau ada info kurang pakan itu tidak benar, ada nutrisionistnya yang memberikan makan dengan jumlah tertentu," katanya.
Kejadian satwa yang diberikan kepada koleksi satwa di Serulingmas sudah diatur oleh nutrisionist dan diawasi oleh BKSDA Jawa Tengah.
Diketahui status korban adalah hanya pemberi makan atau keeper bukan pawang yang selalu bersentuhan dengan satwa.
"Kami mengimbau kepada masyarakat tidak menyebarluaskan foto atau video korban demi menjaga perasaan keluarga dan menyebarkan berita yang dapat menyebabkan simpang siuran informasi," jelasnya.
Selama masa penyidikan, obyek wisata Serulinginas Zoo menutup sementara kunjungan.
Sumber: (TribunKaltim.co/Rita Lavenia) (TribunBanyumas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul 7 Fakta Pria Tewas Diterkam Harimau di dalam Rumah Mewah di Samarinda, Keluarga Ungkap Kejanggalan