Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Harimau Peliharaan Pengusaha di Samarinda yang Tewaskan Pekerja, Harganya Disebut Mahal

AS, seorang pengusaha di Samarinda, Kalimantan Timur ditetapkan sebagai tersangka lantaran memelihara harimau tanpa izin.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Mengenal Harimau Peliharaan Pengusaha di Samarinda yang Tewaskan Pekerja, Harganya Disebut Mahal
HO/Polresta Samarinda
Penampakan harimau yang telah menerkam seorang pria di sebuah rumah mewah di bilangan Jalan Wahid Hasyim 2, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (18/11/2023). Belum diketahui dari mana pengusaha di Samarinda mendapatkan harimau, namun ia sempat mengatakan ke temannya bahwa binatang itu harganya mahal 

Saat itu, Suprianda ditemani sang istri, tiba di rumah AS sekira pukul 10.30 Wita.

Biasanya korban mengajak istrinya masuk, namun kali ini ia meminta istrinya untuk menunggu di luar.

"Dia (korban) bilang tunggu saja, tidak akan lama. karena mereka mau ke acara nikahan teman," ujar Hanifah, dilansir TribunKaltim.co.

Namun, hingga pukul 13.30 Wita, korban tak kunjung keluar.

Sang istri yang merasa khawatir lantas menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh suaminya.

Setibanya di dalam, istri korban histeris melihat suaminya dalam kondisi berlumuran darah di dalam kandang harimau.

Hanifah mengatakan, kandang harimau tersebut memiliki dua pintu.

Berita Rekomendasi

Dari keterangan majikan korban, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.

Sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.

Proses evakuasi Harimau yang dipelihara secara ilegal
Proses evakuasi Harimau yang dipelihara secara ilegal di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda dari rumah bernomor 99 menuju Tabang, Minggu (19/11/2023).

"Kakak ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," ungkapnya.

Setelah berhasil keluar dari rumah itu, istri korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sungai Pinang.

Sebenarnya, lanjut Hanifah, selama satu bulan terakhir, sang kakak sudah berniat mengundurkan diri, namun selalu ditahan oleh majikannya.

Alasan Suprianda ingin mengundurkan diri lantaran takut diterkam harimau.

"Katanya takut, harimaunya sering mau menerkam, tapi bosnya enggak percaya."

"Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat gym kalau berhenti kasih makan harimau," jelas dia.

Kini, ketakutan Suprianda itu jadi kenyataan. Ia tewas diterkam harimau.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKaltim.com/Rita Lavenia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas