Kronologi Pria Paruh Baya di Bengkulu Tewas Usai Berhubungan Intim dengan PSK Bertarif Rp150 Ribu
SL mengaku bukan merupakan orang asli dari Kota Bengkulu dan baru 9 bulan terakhir bekerja sebagai PSK sekaligus tukang pijat plus-plus di lokasi itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU -Pria paruh baya berinisial RE (61), yang merupakan warga Bengkululu Utara Provinsi Bengkulu meninggal dunia usai berhubungan intim dengan SL, seorang pekerja seks komersial (PSK).
RE dinyatakan meninggal dunia tepat usai melakukan hubungan badan dengan SL di tempat pijat plus-plus.
"Biasanya ada yang lain juga di situ, hanya kebetulan hari ini, cuma ada saya dan dia (korban, red) saja," ungkap SL kepada TribunBengkulu.com, Kamis (30/11/2023).
SL mengaku bukan merupakan orang asli dari Kota Bengkulu dan baru 9 bulan terakhir bekerja sebagai PSK sekaligus tukang pijat plus-plus di lokasi tersebut.
Rata-rata mereka juga hanya melayani tamu yang memang sudah mereka kenal sebelumnya.
Baca juga: Prostitusi Online di Gresik Digerebek, Mucikari Tawarkan Jasa Lewat MiChat, PSK Digaji Rp3 Juta
Korban RE sendiri sudah ia kenal sebelumnya, dan juga sudah pernah beberapa kali berhubungan badan dengannya.
Bahkan SL sendiri sudah menyimpan nomor kontak korban di handphone miliknya yang disimpan sesuai dengan nama asli korban.
Sebelum korban ke Bengkulu, korban bahkan sudah menghubungi dan mengabari SL bahwa dirinya akan datang ke tempat SL untuk berhubungan badan.
Korban membayar SL sebesar Rp 150 ribu, untuk sekali berhubungan badan.
"Ini bukan yang pertama kali, namun sudah beberapa kali, biasanya satu bulan sekali. Tapi biasanya bukan hanya dengan saya, ada juga dengan yang lain. Untuk yang dengan saya hari ini dia tidak minta pijet, namun minta langsung main," beber SL.
Sebelum meninggal dunia usai berhubungan badan dengan saksi SL, korban tidak menunjukkan adanya gerak-gerik yang aneh.
Korban masih tampak sehat dan juga bergairah.
Bahkan saat melakukan hubungan badan dengan korban, SL mengaku bahwa korban masih tampak bersemangat dan tidak ada gejala seperti korban mengalami sesak atau yang lainnya.