Korban yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi Sempat Hubungi Keluarga, Kini Belum Dievakuasi
Anak bungsu dari dua saudara itu berangkat dalam rangka kegiatan kampus satu rombongan, berjumlah 18 orang.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi, Minggu (3/12/2023).
Puluhan pendaki banyak yang terjebak saat berada di kawasan Gunung Marapi.
Tak terkecuali, Yasirli Amri (21), mahasiswa Polteknik Negeri Padang (PNP).
Setelah terjadi erupsi, ia ternyata sempat menghubungi sang ayah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ahmad Gandi Sabri (28) sepupunya.
Ia mengatakan, adik sepupu perempuannya itu berangkat ke Gunung Marapi, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Belum Dievakuasi, Korban Erupsi Gunung Marapi Sempat Telepon Ayah, Ngaku Haus dan Tak Sanggup Jalan
Anak bungsu dari dua saudara itu berangkat dalam rangka kegiatan kampus satu rombongan, berjumlah 18 orang.
"Adik saya itu sempat minta izin untuk berangkat ke orang tuanya dan diizinkan," tuturnya ditemui, Senin (4/12/2023).
Memasuki hari ketiga sejak Yasirli berangkat, sekira pukul 17.30 WIB, ia menghubungi ayahnya, melalui panggilan telepon.
Dalam panggilan telepon itu, Yasirli menyebutkan lokasi di sekitaran cadas dan ia terakhir bersama rombongan di dekat tugu Abel.
"Di telepon itu, ia menyebut bahwa dirinya haus, kakinya rasa mau patah dan tidak sanggup lagi berjalan," ujar Sabri mencontohkan isi percakapan tersebut
Selain panggilan telepon Yasirli juga mengirimkan video singkat pada pihak keluarga.
Menyikapi hal itu, keluarga yang berada di Batu Sangkar langsung ke posko yang ada di Gunung Marapi.
Sabri mengaku, ini merupakan kali pertama adik sepupu perempuannya itu naik gunung.
Pihak keluarga berharap, Yasirli Amri bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
"Kami akan menunggu sampai adik kami turun, semoga dalam kondisi selamat," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Sempat Telfon sang Ayah Pasca Erupsi Gunung Marapi, Yasirli Amri Belum Berhasil Dievakuasi