Satu Lagi Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Berhasil Dievakuasi
Korban dievakuasi sekira pukul 16.30 WIB menggunakan kantong jenazah yang diikatkan pada beberapa batang kayu dan diangkat oleh tim gabungan.
Editor: Dewi Agustina
Sebelumnya diberitakan, hari ini tim gabungan mengupayakan mengevakuasi delapan korban erupsi Gunung Marapi Sumatra Barat, Selasa (5/12/2023).
Delapan korban yang merupakan pendaki gunung itu sudah dikantongi posisinya oleh petugas.
Semuanya masih berada di puncak gunung.
Sebelumnya, petugas gabungan berhasil menemukan 12 pendaki lainnya yang hingga kemarin masih dicari keberadaannya.
Korban berhasil ditemukan setelah petugas melakukan penyisiran sejak pagi.
Ditambah dengan dengan enam pendaki yang lebih dahulu ditemukan namun belum dievakuasi, makan ada 18 korban yang harus dievakuasi oleh petugas.
"Jadi sepuluh lagi posisinya sudah diketahui, tapi masih perlu dipastikan ulang, mengingat kondisi," kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Selasa siang.
Diketahui, saat erupsi terjadi pada pukul 14.54 WIB, terdapat 75 pendaki yang berada di kawasan gunung.
Hingga Senin malam, petugas berhasis mengevakuasi 57 pendaki. Sebanyak lima pendaki di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan telah teridentifikasi.
Sementara 52 pendaki lainnya dievakuasi selama, namun terdapat beberapa pendaki yang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit di Bukittinggi dan Padang Panjang.
Adapun saat erupsi itu, gunung yang berlokasi di Tanah Datar dan Agam itu melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.