Pemko Sabang Aceh Sebut Tidak Keluarkan Anggaran untuk Pengungsi Rohingya, Siapa yang Membiayai?
Pemerintah Kota (Pemko) Sabang Provinsi Aceh mengaku tidak mengeluarkan uang terkait pengungsi Rohingya.
Editor: Erik S
Beragam pendapat warganet meramaikan kolom komentar usai video tersebut diunggah ke media sosial.
"Pemerintah harus segera ambil sikap," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
Baca juga: Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Dia Berhenti di Indonesia dan Enggak Mau Keluar Lagi
"Kan, akhirnya jadi keributan," komen warganet lainnya.
"Inilah yang ditakutkan, akhirnya terjadi. Masyarakat orang Aceh dan polisinya juga orang Aceh. Terjadi keributan sesama saudara gara-gara orang asing," timpal warganet lain.
Hingga tulisan ini ditayang, Serambinews.com masih berupaya mengonfirmasi sejumlah pihak terkait.
Pengungsi Rohingya Terang-terangan Ngaku Ingin Tinggal di Indonesia
Sementara dalam video viral lainnya, pengungsi Rohingya secara terang-terangan mengakui ingin tinggal di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang pengungsi Rohingya yang mendarat di wilayah pesisir pantai Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, pada Sabtu (2/12/2023).
Baca juga: Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Dia Berhenti di Indonesia dan Enggak Mau Keluar Lagi
"Insya Allah kami akan tinggal di sini," kata Deli Warsa salah seorang mengungsi dikutip dari TikTok @hotlisimanjuntak, Rabu (6/12/2023).
Diketahui akhir tahun ini Aceh kebanjiran pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kamp di Cox's Bazar, Bangladesh.
Beberapa kabupaten/kota yang menjadi tempat pendaratan pengungsi Rohingya di Aceh seperti Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur dan Sabang.
Ketua MPU Aceh Minta Pusat Jangan Abai
Sementara Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali mengatakan, pemerintah pusat jangan abai terhadap apa yang menimpa masyarakat Aceh.
Hal itu terkait provinsi paling ujung barat Indonesia ini yang tak henti-hentinya kebanjiran pengungsi etnis Rohingya.
Sebab menurutnya selama ini pemerintah pusat telah abai soal human trafficking (perdagangan manusia) pengungsi Rohingya, sehingga berimbas ke masyarakat Aceh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.