Agung dan Sunaryo Jadi Korban Pembunuhan Berantai, Pelaku Marah Terkait Piutang dan Pembagian Uang
Pelaku mengakui yang paling membuatnya emosi adalah ketika korban menunjuk-nunjuk keningnya
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI - Polisi mengatakan penemuan kerangka manusia di dua lokasi berbeda di wilayah Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Jawa Tengah, merupakan korban pembunuhan berantai, Kamis (7/12/2023).
Korbannya adalah Sunaryo dan Agung Santosa, pelakunya adalah Sarwo.
Sarwo menghabisi korbannya menggunakan racun potas.
Baca juga: Kakek Pensiunan PNS Ditemukan Tinggal Kerangka di Sumur di Bogor, Paranormal Sempat Sebut di Bekasi
Potas dicampur ke minuman
Sarmo membunuh Agung Santosa warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten di tahun 2021 dan Sunaryo warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri di tahun 2022.
"Pak Sunaryo dicampur ke es teh, Pak Agung saya berikan ke botol air minum kecil," ujar Sarmo, saat diamankan oleh Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Kedua korban itu dibunuh kemudian dikuburkan sendiri oleh Sarmo.
Sarmo dengan korban Agung merupakan rekanan kerja. Sarmo dan korban Agung memiliki usaha bersama penggergajian kayu yang berada di Girimarto.
"Tega membunuh karena tekanan, yang pertama (korban Agung), saya selalu dipojokkan. Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi. Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," ujarnya.
"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus. Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.
Sarmo mengakui yang paling membuatnya emosi adalah ketika korban menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindahkan ke Klaten.
Sementara itu, dengan korban Sunaryo, Sarmo mengakui mempunyai urusan utang piutang.
Sarmo menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo dengan nilai sebesar Rp 48 juta.
"Seharusnya saya kan sudah mengambil, karena sudah tempo saya belum bisa, akhirnya dia (Sunaryo) terus menekan saya. Telatnya dua bulan," jelasnya.
Baca juga: Diduga Kerangka Manusia Ditemukan Dekat Makam Keramat, Proyek Renovasi RSUD Tarempa Dihentikan
Sarmo mengatakan korban Sunaryo selalu menekannya dengan kata kasar.
Menurutnya korban juga mengatainya kalau tidak bisa dipercaya, hal itu yang membuatnya emosi.
"Korban bilang sudah dibantu tapi tidak bisa mengerti, pokoknya mencaci-maki saya," kata Sarmo.
Sarmo mengaku baru dua orang yang selama ini dia bunuh. Tidak ada orang lain yang menjadi korban pembunuhannya.
"Setiap diinterogasi saya tidak mengaku. Sekecil apapun barang bukti selalu berusaha saya hilangkan," ujarnya.
Atas pebuatannya itu, Sarmo disangkakan dengan Pasal 338 Pasal 339 dan Pasal 340 KUHP.
Baca juga: Fakta Penemuan Kerangka Manusia di Blitar, Suami Bunuh Istri 2 Tahun Lalu, Jasad Dicor di Kamar
Dengan ancaman pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Terbongkar karena kasus pencurian
Terkuaknya kasus pembunuhan berantai tersebut ternyata berawal dari polisi mengungkap kasus pencurian.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan pihaknya mengungkap tiga kasus yang berkaitan, dua diantaranya pembunuhan dan satu pencurian.
Dari kasus pencurian gergaji mesin di Ngadirojo ini, polisi bisa mengungkap adanya pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pelaku yang sama.
"Pelakunya adalah S. Ini diawali kasus pencurian, si pelaku S berulang melakukan aksinya, lalu kita amankan dengan kasus pencurian," jelasnya, Sabtu (9/12/2023).
Di hadapan media, pelaku Sarmo mengakui perbuatannya.
Dia melakukan pembunuhan itu dengan sadar.
Baca juga: SH Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Penemuan Kerangka Manusia di Blitar, Polisi: Motif Masih Didalami
"Tindak pidana pembunuhan yang terjadi ini sudah cukup viral di tahun 2021 dan 2022. Karena kurangnya alat bukti kita selalu memantau pergerakan diduga tersangka. Atas beberapa petunjuk kita bisa penangkapan dan tersangka mengakui," jelasnya.
Kesaksian warga
Berdasarkan keterangan warga sekitar, yakni Sugeng mengatakan, salah satu kerangka manusia ditemukan di tempat pemotongan kayu.
Sementara, kerangka manusia lainnya ditemukan di tengah hutan.
Kini, tempat pemotongan kayu lokasi ditemukannya kerangka manusia sudah dipasangi garis polisi.
"Ada 2 lokasi, yang pertama di alas sekitar 400 meter dari sini, lumayan jauh," kata Sugeng, Jumat (8/12/2023).
Baca juga: Soal Temuan Kerangka Wanita di Blitar, Pemilik Lama Rumah Jadi Tersangka, Korban Istrinya Sendiri
"Kemudian yang kedua digali di tempat pemotongan kayu," sambungnya.
Sugeng tidak ikut menggali kerangka manusia yang berada di wilayah hutan.
Sementara, ia turut membantu menggali kerangka manusia di lokasi kedua yakni di tempat pemotongan kayu.
Menurutnya, kerangka manusia tersebut hanya tinggal tulang belulang dan berukuran kecil.
"Disini tinggal tulang yang kecil-kecil seperti jari," singkat Sugeng.
TribunSolo.com saat ini masih menunggu keterangan dari pihak kepolisian.
Sementara identitas kerangka manusia tersebut juga belum diketahui. (*)
Penulis: Erlangga Bima Sakti
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Penemuan 2 Kerangka Manusia di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan Berantai
KRONOLOGI Terkuaknya Pembunuhan Berantai di Wonogiri : Berawal dari Polisi Ungkap Kasus Pencurian
dan
CARA Pelaku Pembunuhan Berantai di Wonogiri Habisi Korbannya, Campur Racun Apotas ke Minuman Korban
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.