Kelompok Usaha Suwala Desa Liwutung Dua Miliki Produk Inovatif Bata Beton Bahan Dasar Limbah
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado dan Universitas Sam Ratulangi turun membantu Kelompok Usaha di Desa Liwutung.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado dan Universitas Sam Ratulangi turun membantu Kelompok Usaha di Desa Liwutung, Kabupaten Minahasa Tenggara, Prop. Sulawesi Utara dalam mengembangkan produk inovatif bata beton dari bahan dasar limbah.
Tim PKM yang terdiri dari Ketua Dr Steve WM Supit ST MEng dari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado.
Anggota Priyono SST MT dari Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado dan Dr Joy Tulung dari jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado.
Hibah pendanaan kegiatan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.
Tujuan kegiatan adalah dalam rangka menghilirisasi hasil penelitian berupa teknologi campuran bata beton menggunakan material kaolin. Material ini adalah sebagai salah satu sumber daya alam yang tersedia di Kabupaten Minahasa.
Ada juga abu terbang yang adalah limbah hasil pembakaran batu bara yang diambil dari PLTU 2 Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Berdasarkan hasil penelitian, material-material ini dapat menggantikan sebagian fungsi semen sebagai perekat dalam pembuatan bata beton dengan hasil kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran bata beton konvesional.
Sasaran kegiatan adalah kelompok usaha “Suwala” yang bergerak dalam bidang produksi bata beton dimana kendala utama yang dihadapi terkait kualitas produk, produktivitas dalam pembuatan produk dan manajemen pengelolaan usaha serta pemasaran.
Karena itu, kegiatan ini bermaksud untuk meningkatkan kualitas produk bata beton dan modifikasi alat cetak serta mesin pencampur sehingga dapat meningkatkan daya jual dan jumlah produksi hariannya.
Adapun pelaksanaan kegiatan sudah mencapai 100 persen mencakup kegiatan workshop inovasi teknologi pembuatan bata beton, modifikasi peralatan pembuatan bata beton guna meningkatkan kualitas dan produktivitas kelompok usaha, workshop tentang pengelolaan usaha dan pelaporan keuangan serta uji coba aplikasi pemanfaatan bata beton hasil inovasi.
Pada tanggal 24 November 2023 telah dilakukan penandatangan berita acara serah terima teknologi dan hasil modifikasi peralatan serta launching produk baru bata beton hasil produksi kelompok usaha “Suwala".
Produk ini telah mulai diaplikasikan pada pembuatan konstruksi dinding oleh masyarakat setempat.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekertaris Desa dan nara sumber Heidy Pesik, SE,MSA sebagai konsultan keuangan, serta mahasiswa pendamping dari Program Studi D3 Teknik Sipil.
Sementara itu hasil yang diperoleh yakni peningkatan keterampilan kelompok usaha untuk mendapatkan campuran bata beton yang sesuai stándar secara kualitas dan metode yang sesuai sudah mencapai 100 persen. Meningkatnya kualitas produk bata beton sampai 56 persen dibandingkan dengan produk sebelum dilakukannya kegiatan pengabdian.
Meningkatnya produktivitas tenaga kerja dengan alat yang dimodifikasi dengan peningkatan jumlah bata beton yang dihasilkan per hari dari 270 buah menjadi 360 buah.
Peningkatan pengetahuan kelompok dalam mengelola laporan keuangan mencapai 85 persen.
Dalam rangka pengembangan usaha kedepannya, maka disarankan agar pemerintah dapat lebih berpartisipasi dalam membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung penjualan bata beton berbahan dasar limbah ini termasuk didalamnya memikirkan lokasi yang lebih menunjang pengembangan usaha.
Baca juga: Modus Curang di Korupsi Jalan Tol Japek MBZ: Rangka Beton Diganti dengan Rangka Baja
"Ucapan terima kasih kepada DRTPM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pimpinan Politeknik Negeri manado. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Pemerintah Desa Liwutung Dua, Pemkab Minahasa Tenggara, mitra PkM, mahasiswa dan semua pihak yang sudah membantu terlaksananya kegiatan ini," pungkas Dr Steve WM Supit ST MEng.