Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

13 Tahun Ditelantarkan dan Diselingkuhi Jumriana Ngadu ke Kapolri Minta Suaminya Bripka SAP Dipecat 

Sakit hati 13 tahun ditelantarkan dan diselingkuhi,  Jumriana (31) istri polisi asal Nunukan, Kalimantan Utara minta suaminya Bripka SAP dipecat

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in 13 Tahun Ditelantarkan dan Diselingkuhi Jumriana Ngadu ke Kapolri Minta Suaminya Bripka SAP Dipecat 
Kompas.com
Viral Istri Polisi di Nunukan Ngadu ke Kapolri, Diselingkuhi Suami dan Ditelantarkan 13 Tahun, Pilu. Sakit hati 13 tahun ditelantarkan dan diselingkuhi,  Jumriana (31) istri polisi asal Nunukan, Kalimantan Utara minta suaminya Bripka SAP dipecat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang istri polisi viral setelah menuntut keadilan, mengadukan nasibnya di sosial media.

Wanita tersebut ialah Jumriana (31) istri polisi asal Nunukan, Kalimantan Utara.

Jumrianai melayangkan surat ke Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Jumriana meminta Kapolri memecat suaminya yang kini bertugas di Polda Kalimantan Timur, Bripka SAP.

Diketahui, surat Jumriana dikirim pada Jumat (15/12/2023).

Surat juga ditembuskan ke Ketua Bhayangkari Pusat, Kadiv Propam Mabes Polri, Kapolda Kaltim, Ketua Bhayangkari Polda Kaltim, dan Kabid Propam Polda Kaltim.

Selain itu, surat juga ditembuskan ke Kompolnas RI, Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan, juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Berita Rekomendasi

"(Selama) 13 tahun saya ditelantarkan suami saya yang memilih hidup dan punya anak dengan pelakor (perebut laki orang). Saya mencoba untuk terus berjuang demi mendapat keadilan," ujarnya ditemui, Kamis (21/12/2023), dikutip dari Kompas.com.

Jumriana mengatakan, ia berpacara dengan Bripda SAP saat baru mau masuk SMA.

Setelah menjalin asmara selama 4 tahun Jumriana dinikahi SAP pada 2010.

Baca juga: Suami di Gorontalo Tikam Istri hingga Tewas, Tersangka Cemburu dan Menuduh Korban Selingkuh

Namun, rumah tangganya mulai retak di usia 2 tahun pernikahan.

Ia mengatakan, kehadiran pelakor mengawali tragedi kehancuran keluarga kecilnya.

"Persoalan keluarga kami berimbas pada psikologi anak perempuan kami yang saat ini berumur 13 tahun.

Dia seakan benci ayahnya, karena pernah melihat ibunya dipukul di depannya," ujarnya lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas