5 Pekerja Ladang di Sijunjung Sumbar Tewas Tersambar Petir, Farel dan Arbi Selamat
Lima dari tujuh pekerja ladang korban tersambar petir di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Sijunjung, Kamis (21/12/2023).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SIJUNJUNG - Lima dari tujuh pekerja ladang korban tersambar petir di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Sijunjung, Kamis (21/12/2023) malam, meninggal dunia.
Wali Nagari setempat, Hendri Yandri mengatakan kelima korban meninggal adalah Bruri (44), Ade Kurniawan (35), Ilham Mardatila (20), Hariyanto (37), dan Hendra putra (40).
Sementara dua korban lainnya selamat, yakni Farel dan Arbi.
"Farel dan Arbi (korban selamat) hanya luka ringan," kata Hendri Yandri, saat ditemui TribunPadang.com, Jumat (22/12/2023) pagi.
Baca juga: Siswa SMP di Lampung Tewas Tersambar Petir, Kakek Bantah Korban Bermain HP di Rumah
Menurut Hendri, ketujuh korban tersambar petir saat berteduh di sebuah pondok ketika hujan lebat mengguyur wilayah itu.
"Mereka pulang dari ladang. Kaerna hujan mereka berteduh di pondok yang gelap, salah satu dari mereka menghidupkan senter handphone lalu mereka tersambar petir," kata Hendri Yandri.
Kejadian ini pertama kali disampaikan oleh Farel dan Arbi yang mencari pertolongan untuk membawa rekannya ke Puskesmas.
Namun, saat sampai di Puskesmas Muaro bodi, kelima korban tidak terselamatkan.
Semua korban merupakan warga Jorong Koto Tuo, Nagari Muaro Bodi.
Rumah korban meninggal berdekatan dan ada juga yang bersaudara, yakni Hariyanto dan Hendra.
Jenazah korban rencananya akan dikebumikan setelah Salat Jumat di tempat pemakaman umum Limo Kabau.
8 Anak Tersambar Petir
Sementara itu sebelumnya 8 anak di Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat tersambar petir, Sabtu (12/9/2023) sekira pukul 16.05 WIB.
Baca juga: 3 Petani Dirujuk ke RSUD Tebing Tinggi Usai Tersambar Petir saat Berteduh di Pondok Sawah
Mereka tersambar petir saat berteduh di sebah saung yang berdekatan dengan tiang listrik.
Kapolsek Jatiluhur, AKP Asep Rahman, mengatakan, awalnya para korban sedang bermain bola di lahan kosong yang ada di Kampung Tegallega, Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sekitar pukul 15.30 WIB.