Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ibu: Perjuangan Perempuan Petani Tembakau Bahagiakan Anaknya

Dari 35 petani perempuan di Kabupaten Pamekasan mayoritas mengatakan bercocok tanam tembakau untuk meneruskan warisan turun-temurun nenek moyang.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Hari Ibu: Perjuangan Perempuan Petani Tembakau Bahagiakan Anaknya
TRIBUNNEWS.COM/ARIF TIO BUQI
ILUSTRASI - Petani tembakau di lereng Gunung Sumbing tepatnya di Dusun Ledoksari, Tlogomulyo, Temanggung sedang menjemur tembakau yang telah dirajang. 

TRIBUNNEWS.COM, MADURA - Perempuan-perempuan petani tembakau di Madura memiliki tiga peran dalam keluarga.

Mulai dari reproduksi, sosialisasi hingga produksi. Mereka menjalaninya dengan penuh rasa tanggung jawab dan sukacita.

Bercocok tanam tembakau telah menjadi warisan leluhur masyarakat Madura.

Dari 35 petani perempuan di Kabupaten Pamekasan mayoritas mengatakan bercocok tanam tembakau untuk meneruskan warisan turun-temurun nenek moyang.

“Buyut, kakek, nenek dan orang tua saya adalah petani tembakau. Mereka mewariskan kebun tembakaunya kepada saya,” ungkap Robi Ane (40), petani perempuan di Kabupaten Pamekasan, Madura.

Bagi perempuan petani perempuan bersuami seperti Robi Ane, perempuan sudah menjadi kodratnya mendapatkan tugas khusus seperti memasak, melahirkan, mendidik anak, dan membersihkan rumah.

Oleh karena itu, di tengah aktivitas kesehariannya mendukung ekonomi keluarga, ia tetap menjalankan peran-peran tersebut.

BERITA REKOMENDASI

“Suami saya biasanya berangkat ke kebun lebih pagi. Saya menyusul setelah selesai memasak dan membersihkan rumah,” ujarnya.

Putrinya, Dian (23), menimpali ada pembagian tugas antara ayah dan Ibu ke kebun. Dian bertugas mengantar Ibunya ke kebun menggunakan motor.

Meski keseharian Ane tidak dapat dilepaskan dari aktivitasnya sebagai petani tembakau, ia tidak melupakan pendidikan putrinya.

Berbekal hasil bercocok tanam tembakau, ia menyekolahkan putrinya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Bagi perempuan petani tembakau yang hidup sebagai ibu tunggal, bercocok tanam tembakau juga dapat menjadi sumber mata pencaharian untuk menafkahi keluarga.

Peran sentral seorang Ibu di masyarakat khususnya ibu petani tembakau saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa.

Ratusan ribu ibu yang bekerja menjadi petani tembakau berjuang keras untuk menyediakan kebutuhan keluarganya. Hal ini juga sepatutnya menjadi perhatian tiga calon Presiden mengenai kesejahteraan petani tembakau.

Seluruh ibu yang bekerja sebagai petani tembakau tidak hanya membutuhkan penghargaan verbal, tetapi juga perlindungan terutama solusi konkret yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas