Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Generasi Muda Papua Harus Diberi Ruang Menentukan Arah Pembangunan Daerahnya

Menurutnya, Papua memiliki segudang permasalahan dari rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia hingga kemiskinan yang merata.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Generasi Muda Papua Harus Diberi Ruang Menentukan Arah Pembangunan Daerahnya
Ist
Tokoh Papua Hengky Jokhu mengatakan daerah otonomi baru (DOB) di tanah Papua tidak akan otomatis menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan di wilayah terluas dan juga termiskin di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Papua Hengky Jokhu mengatakan daerah otonomi baru (DOB) di tanah Papua tidak akan otomatis menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan di wilayah terluas dan juga termiskin di Indonesia.

Menurutnya, Papua memiliki segudang permasalahan dari rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, kemiskinan yang merata, balita stunting, angkatan kerja minim keterampilan, tidak tersedianya lapangan pekerjaan, tidak mampu berkompetisi dan tingginya angka pengangguran.

Hengky menuturkan peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk Papua dapat mempercepat pembangunan, peningkatan layanan publik, dan kesejahteraan masyarakat.

Kata dia mencetak generasi muda Papua sebagai penggerak transformasi yang masif, holistik dan universal sangat diperlukan.

Dalam 30 tahun terakhir, ada ribuan anak-anak asli Papua lulusan perguruan tinggi dalam dan luar negeri, mereka ini semestinya diberikan ruang dan peran yang signifikan untuk mengelola dan menentukan arah pembangunan daerahnya.

Bukan didesain dan didikte dari, oleh dan untuk penguasa Jakarta.

Berita Rekomendasi

Membangun Indonesia dalam pluralisme dan heterogenitas hendaknya menjadi mimpi generasi muda Papua mendorong revolusi penataan pemerintahan baru ke depan khususnya pada provinsi-provinsi otonomi khusus di tanah Papua.

“Kita tidak boleh memaksakan rakyat Papua berpikir dalam sekat dan bingkai primodialisme ala kerajaan di tanah Jawa dahulu,” katanya, Senin (25/12/2023).

“Kebersamaan sebagai bangsa bukan berarti keseragaman di dalam seluruh kebijakan berbangsa,” sambung dia.

Generasi muda Papua potensial harus didukung dengan dana dan difasilitasi untuk meraih pendidikan tinggi yang berkualitas, jurusan atau bidang studi yang spesifik sesuai bakat dan minat.

Selain berorientasi pada pasar kerja atau industri yang sedang dan akan merambah di pulau minus populasi tersebut.

"Mereka yang telah selesai study di luar negeri harus diundang pulang membangun negerinya dengan konsep dan budayanya," ucap Hengky.

Tidak harus dipaksakan pola dan budaya luar Papua kepada generasi muda Papua melanesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas