Kaleidoskop 2023: Pilot Susi Air Kapten Philips 11 Bulan Disandera KKB, Bermula dari Pesawat Dibakar
Dalam foto tersebut, Philip mengenakan jaket dan celana pendek serta memiliki brewok panjang.
Editor: Erik S
Kedatangan mereka mengetahui perkembangan upaya pembebasan Philip Mark Merthens yang ditahan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Polisi ini kan bagian dari pemerintahan dalam sebuah negara, ini adalah hubungan polisi ke polisi melalui Divhubinter Polri."
"Hari ini datang teman-teman dari Selandia Baru untuk mengetahui langkah-langkah kepolisian Indonesia tentang penanganan salah satu warganya," tutur Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, usai pertemuan, Rabu.
Baca juga: KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Jika dalam 2 Bulan Tak Ada Negosiasi
Menurut Fakhiri, hal yang dilakukan pemerintah Selandia Baru dengan mengirim perwakilan ke Papua adalah hal yang wajar karena ada warganya dalam keadaan berbahaya.
"Ini karena (pilotnya) warga Selandia Baru, makanya mereka datang minta gambaran penanganan yang dilakukan oleh kepolisian Indonesia, ini yang kita jelaskan," kata Fakhiri.
Kepada mereka, Fakhiri menjelaskan bahwa saat ini upaya pembebasan Kapten Philip masih menggunakan cara persuasif melalui tokoh-tokoh masyarakat dan agama yang ada di Nduga.
Ia berharap, Pemerintah Selandia Baru setuju dan mendukung upaya Kepolisian Republik Indonesia untuk mengembalikan Kapten Philip.
"Tentunya upaya negosiasi kita kedepankan untuk menyelamatkan pilot, ini yang tadi kita diskusikan dan sampaikan kepada teman-teman dari Selandia Baru," ujarnya.
"Tentu siapa pun negara mau warga negaranya selamat, jadi kita berharap langkah-langkah yang diambil Polri sudah benar," sambung Fakhiri.
Panglima TNI gunakan Smart Power
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta doa agar upaya pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Merthens cepat selesai.
Diketahui, Pilot Susi Air masih menjadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua selama 10 bulan terakhir.
"Mohon doanya supaya bisa segera selesai, supaya tawanannya bisa kembali ke negaranya. Mohon doa restu masyarakat," kata Agus Subiyanto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Agus Subiyanto lantas menyampaikan, wilayah Papua memiliki karakteristik, yakni kearifan lokal dan tradisinya sendiri, sama seperti daerah lain yang perlu dihargai. Hal ini disebut sedikit banyak berpengaruh pada operasi pembebasan Pilot Susi Air.
"Kita harus ngerti, kalau ke sana itu harus ngerti kearifan lokal tradisinya seperti apa," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.