7 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka Insiden Ledakan Mortir di Madura, 1 Orang Tewas dan 5 Luka-luka
Sebanyak 7 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus ledakan mortir di Madura. Ketuhuh tersangka memiliki peran yang berbeda-beda.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
"Iya ledakan mortir, bengkel tempat pengumpul besi besi bekas itu. Kemudian, pemilik bengkelnya itu, pada saat menggergaji, itu kan mortirnya di dalam besi," ucapnya.
Awalnya, keluar asap dari dalam besi dan pemilik gudang rongsokan berusaha menyiramkan air.
Namun, asap tidak hilang dan secara tiba-tiba besi meledak bahkan terlempar sejauh 500 meter.
"Kemudian digergaji, mungkin mau dipotong potong. Tiba-tiba muncul percikan, dan ada asap. Di situ disiram, tapi asap itu masih mengepul."
"Begitu lari, meledak. Kalau gak salah temuan serpihannya itu sampai jarak 500 meter," lanjutnya.
Ia belum dapat menyimpulkan asal mortir berbentuk lonjong didapatkan.
"Termasuk high explosive. Sepertinya zaman perang (karakter asal mortir) masih bentuk yang kayak timun itu," tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Diminta Tegas Terhadap Kasus Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali
Seorang warga bernama Nurul menyatakan saat terjadi ledakan warga panik dan berhamburan keluar rumah.
"Seperti bom, saya kira bunyi apa. Terus atap berjatuhan semua, saya kaget lari ke pintu samping."
"Saya kira gudang sebelah roboh, ternyata setelah cek ke sana ada asap. Saya lari menolong tetangga, dua kali bunyi ledakan,” bebernya.
Selain petugas kepolisian, damkar serta BPBD Bangkalan juga diterjunkan di lokasi ledakan.
“Saya belum sempat keluar rumah, takut. Saya dengar dari sebelah ada korban meninggal, ada satu orang kritis di rumah sakit,” sambungnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Polisi Tetapkan 7 Tersangka atas Kasus Ledakan di Bangkalan, Satu Mortir Dibeli Senilai Rp 600 Ribu
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMadura.com/Luhur Pambudi/Ahmad Faisol)