Kesaksian Keluarga Korban Ledakan Mortir di Madura, Korban Tewas Terkena Reruntuhan Bangunan
Ledakan mortir di Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengakibatkan satu orang tewas, dua warga luka berat, dan tiga orang luka ringan.
Editor: Abdul Muhaimin
“Jadi (mortir) melewati dua bangunan; bengkel dan rumah mertua (Gugus). Usai menembus dinding bengkel, (mortir) melaju lurus ke rumah Lek Gugus. Selanjutnya tembus lagi, menurut cerita warga, langsung ke Pelabuhan Timur,” papar Joni.
Tragedi pilu yang menimpa keluarganya, Joni menerima sebagai cobaan dari Allah SWT. Namun ia tetap memohon pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang bertanggung jawab hingga terjadinya ledakan mortir.
Segudang pertanyaan mengganggu benak Joni setelah peristiwa tersebut. Ia mengaku heran apakah mereka yang terlibat benar-benar tidak tahu bahwa itu adalah mortir, atau peluru, atau rudal?. Kenapa temuan itu tidak kemudian dikonfirmasikan ke petugas?
Baca juga: Update Ledakan Mortir di Bangkalan: 1 Tewas, 5 Orang Luka-luka, Polisi Amankan 7 Orang
“Itu yang pertama. Kedua, amunisi yang sudah tidak layak pakai seharusnya dimusnahkan, bukannya ditimbun di laut. Karena bagi para pemburu besi tua, bahan kuningan bernilai ekonomis,” pungkas Joni.
Beberapa saat sebelumnya, Joni menerima kunjungan besuk rombongan Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, Danlanal Batuporon Letkol Laut (P) Imam Ibnu Hajar, serta Wakapolres Bangkalan Kompol Jimmy Heriyanto Hasiholan di salah satu ruang rawat inap tempat Rifqa menjalani perawatan medis.
Atas perkara ledakan mortir itu, Unit Tindak Pidana Ekonomi Satreskrim Polres Bangkalan mengamankan dan melakukan pemeriksaan terhadap 7 orang. Mereka diduga bertanggung jawab atas keberadaan tiga buah mortir hingga terjadinya tragedi meledak. Empat diantaranya berperan sebagai penyelam, pembeli, dan sebagai pemotong besi.
Kepala IGD RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Mahrus mengungkapkan, kondisi Rifqa mengalami trauma pada mata dan luka bakar di wajah bagian kanan namun kondisinya sudah berangsur membaik setelah dilakukan tindakan operasi.
“Ada juga trauma dislokasi pada tulang pinggul kanan, kami sudah lakukan tindakan operasi kemarin. Kalau kondisi pasien (Rifqa) sudah stabil, mungkin 2x24 jam setelah tindakan operasi dan tidak ada infeksi lebih lanjut sudah bisa dipulangkan,” jelas dr Mahrus.
Dari peristiwa ledakan itu, lanjutnya, IGD RSUD Syamrabu Bangkalan hanya menerima dua pasien ibu dan anak, yakni Dewi dan Rifqa. Sementara korban meninggal Gugus tidak dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sisa Cerita Korban Ledakan Mortir di Bangkalan, Rifqa Terselamatkan Kolong Reruntuhan Rumah