Bagaimana Nasib 231 Pekerja Migran Asal Sumbar Pasca Gempa Magnitudo 7,6 di Jepang?
BP3MI masih menunggu informasi dari KBRI Tokyo terkait kondisi PMI asal Sumbar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Memasuki tahun baru 2024, Senin (1/1/2024) gempa bumi dahsyat magnitudo 7,5 mengguncang Jepang hingga memicu gelombang tsunami.
Dilaporkan sebanyak 30 korban tewas akibat gempa dahsyat ini.
Bagaimana kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sumatra Barat yang masih berada di Jepang?
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sumatra Barat (BP3MI) Sumbar Bayu Aryadhi mengatakan pihaknya masih menunggu informasi dari KBRI Tokyo terkait kondisi PMI asal Sumbar.
Baca juga: 30 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Gempa Magnitudo 7,6 di Jepang
"Kami masih menunggu informasi dari KBRI Tokyo Jepang," ujar Bayu Aryadhi, Selasa (2/1/2024).
Bayu mengatakan terdapat 231 pekerja Sumbar yang terdata di Jepang.
"231 orang itu data pekerja migran Indonesia asal Sumbar yang tercatat pada sistem BP2MI," katanya.
Ia berharap tidak ada warga Sumbar yang menjadi korban gempa di Jepang tersebut.
Pelajar Indonesia Kembali dari Pengungsian
Sementara itu puluhan pelajar Indonesia di Jepang sudah kembali pulang ke rumah masing-masing dari tempat pengungsian akibat gempa besar magnitudo 7,6 di Ishikawa, Senin (1/1/2024).
"Dari Wakil PPI Korda Ishikawa sebanyak 9 mahasiswa di tempat pengungsian Isurugi, Toyama. Lalu 10 hingga 12 mahasiswa di SD Morinosato, Kanazawa, sudah kembali ke rumah," ungkap Prima Gandhi, Wakil Ketua PPI Kepala Tribunnews.com, Selasa (2/1/2024) pagi.
Demikian pula dari PPI Korda Gifu sebanyak 6 orang yang sebelumnya mengungsi ke lokasi Toyama telah kembali ke rumahnya.
"Saat ini semuanya dalam keadaan sehat," kata Prima.
Baca juga: Jepang Cabut Semua Peringatan Tsunami, PM Fumio Kishida akan Bangun Jalur Laut
Sedikitnya 50 rumah terbakar dan retak akibat gempa besar kemarin.
Empat orang beruusia 50 tahunan meninggal dunia di Ishikawa.