Pramugara KA Turangga Tinggalkan Anak Berumur 2 Minggu, Ibunda : 'Mamah Nanti dengan Siapa?'
Robby menjelaskan, sebelum Ardiansyah meninggal dunia dalam tabrakan kereta api itu, tak ada firasat apa pun yang dirasakan keluarga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tabrakan Kereta Api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Jumat (5/1/2024), menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Salah satu di antaranya adalah Ardiansyah (30), seorang train attendant asal Kampung Balekambang RT 02/RW 26, Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung.
Lelaki itu meninggal dunia meninggalkan istrinya, Elsi Rosdiana (30), dan kedua anaknya, Faiza Hoirul Gibran (7) serta Bryan (2 minggu).
Orangtua Ardiansyah, Nunung Nurhayati (60) dan Endang Kurnia (65), membenamkan wajah pada telapak tangan mereka.
Mereka menangis tersedu-sedan, Nunung memanggil-manggil nama anaknya.
Baca juga: Kilas Balik Tragedi Tabrakan Kereta Api Bintaro 1987, Telan Korban Ratusan Jiwa
Nunung, ibunda Ardiansyah bertanya: kini dengan siapa dia akan berbagi hari-harinya?
"Mamah jeung saha (Mamah nanti dengan siapa)?" kata Nunung sambil terus menangis.
Sejumlah orang berseragam PT Kerta Api Indonesia (KAI) mendekatinya dan mencoba menenangkan Nunung.
Begitu juga suaminya, Endang, yang sejak awal duduk di sampingnya.
Kakak ipar Ardiansyah, Robby Dzulfaqor Noor (34), mengatakan bahwa menurut jadwal Ardiansyah tiba di rumah hari ini setelah bertugas dari Surabaya.
Namun, alih-alih Ardiansyah pulang, keluarga malah mendapatkan kabar duka.
"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya."
"Saya tadi telepon nomornya. Aktif tapi enggak diangkat," kata Robby di sekitar lokasi kejadian.