Sosok ZS, Pelaku Pencabulan Siswa SMP di Langkat, Korban Dicabuli di Rumah Dinas Wakil Bupati
Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat diduga jadi lokasi pencabulan sesama jenis yang dilakukan pria berinisial ZS. Kasus dinaikkan ke tahap penyidikan
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pencabulan anak yang dilakukan di rumah dinas Wakil Bupati Langkat dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan.
Gelar perkara kasus pencabulan sesama jenis ini akan dilakukan pada Jumat (5/1/2024).
Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza menyatakan penyidik juga sudah menerima laporan dan melakukan serangkaian proses penyelidikan.
Terlapor yang berinisial ZS (33) saat ini masih buron karena melarikan diri.
"Kami sedang berupaya mencari keberadaan terlapor," ujar Dedi.
Baca juga: Tidak hanya untuk Mengancam, Video Rekaman Pencabulan di Rumah Dinas Wabup Langkat Diperjualbelikan
ZS pelaku alias predator yang sodomi korbannya di rumah dinas Wakil Bupati Langkat, diduga adik dari oknum anggota DPRD Langkat.
"Memang benar, pelaku ini salah satu adik anggota DPRD Langkat berinisial FT," ujar ibu korban berinisial H saat diwawancarai wartawan, Kamis (4/1/2024).
Lanjut H, sang kakak diduga juga sudah mengetahui persoalan ini sebelumnya.
Bahkan sudah berulang kali diduga mengajak damai agar kasus sodomi yang dilakukan oleh ZS tak semakin menyebar luas.
Gitu pun menurut H, sampai saat ini belum ada etikad keluarga pelaku untuk meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan ZS terhadap keluarga korban.
Meski begitu, pelaku ZS dikabarkan saat ini sudah tak berada di Kabupaten Langkat.
Bahkan pelaku disebut-sebut sering menetap di Jakarta.
Baca juga: Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat jadi Lokasi Pencabulan Sesama Jenis, Ini Tanggapan Plt Bupati
"Dia (ZS) jarang menetap di Langkat ini. Dia banyak berdiam di Jakarta," ujar H.
Dikabarkan sebelumnya, kabar mengejutkan kembali menggemparkan Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Pasalnya, Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat, dijadikan tempat eksekusi yang dilakukan oleh predator alias pelaku sodomi.
Pelaku tersebut diketahui berinisial ZS (33) dan korbannya bernisial DF (14), seorang siswa yang masih duduk dibangku SMP.
Kejadian ini bermula saat kegiatan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Pendopo Jentera Malay, yang berada disekitar kawasan Rumah Dinas Bupati Langkat. Kegiatan itu dilaksanakan pada akhir November 2023 lalu.
Di mana pada waktu itu, pelaku mengajak korban untuk ikut hadir dan menginap di rumah Dinas Wakil Bupati Langkat.
Informasi yang diperoleh pelaku disebut-sebut salahsatu panitia penyelenggara kegiatan.
Baca juga: Sosok Guru Ngaji di Purwakarta Tersangka Pencabulan 15 Santriwati, Kabur ke Kebun Selama 2 Minggu
Hal ini diungkapkan oleh ibu korban berinisial H saat ditemui wartawan dikediamannya di Kecamatan Stabat.
"Anak saya diajak ZS (pelaku) untuk nginap di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat. Sebelum pergi pun, anak saya ini sempat pamit sama saya. Pengakuan anak saya, setiba di rumah dinas, anak saya pun mandi untuk membersihkan diri. Tanpa disadari, ZS ternyata merekam anak saya yang sedang mandi," ujar ibu korban.
Lanjut ibu korban, video yang direkaman tersebut kemudian ditunjukkan ZS kepada korban.
Siapa sangka video itu dijadikan ZS untuk mengintimidasi korban.
Ia mengancam akan menyebarkan video, jika korban tak mau melayani nafsu bejat pelaku.
"Anak saya dipaksa untuk menghisap kemaluannya. Kalau anak saya gak mau, dia (ZS) ngancam akan menyebarkan video anak saya sedang mandi," ujar ibu korban dengan nada kesal, sembari menunjukkan sebuah bukti rekaman video.
Tak hanya itu, ZS juga merekam saat korban tengah mengisap kemaluannya.
Baca juga: Awal Kasus Pencabulan Santriwati di Gresik Terbongkar, Kiai Pondok Ditangkap dan Berstatus Tersangka
Dan rekaman itu pun dijadikan pelaku sebagai senjata untuk kembali mengancam korban, agar tak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun termasuk orangtua korban.
Mirisnya lagi, DF bukan satu-satu korban atas prilaku bejat yang dilakukan oleh ZS.
Ada korban lainnya berinisial SR (14).
Ia juga dipaksa mengisap kemaluan hingga disodomi pelaku di rumah dinas Wakil Bupati Langkat pada saat kegiatan DMDI juga.
Namun SR terlebih dahulu menjadi korban daripada DF.
Meski keduanya sama-sama dieksekusi pelaku bejat ini di lokasi yang sama yaitu, rumah dinas Wakil Bupati Langkat.
Baca juga: Pelajar SMA di Deli Serdang Jadi Korban Pencabulan Pensiunan BUMN, Korban Diancam Pelaku
Bahkan SR ternyata sudah tiga kali disodomi pelaku ZS sejak Februari-November 2023.
Selain di rumah dinas Wakil Bupati Langkat, SR disodomi dikediaman pelaku yang berada di kawasan sekolah korban, dan di rumah bibi korban di Helvetia, Deliserdang.
Pelaku ZR dan korban SR ini ternyata masih ada sangkut paut keluarga atau saudara.
Di mana ayah kandung SR sepupu pelaku.
Korban SR tak berani menceritakan hal ini kepada orangtua.
Jika korban memberitahu keluarganya, korban diancam akan dibunuh pelaku ZR.
Hingga pada akhirnya, perbuatan pelaku terbongkar dan diketahui masing-masing keluarga korban.
Atas kejadian tersebut, ibu korban DF yang benisial H dan orangtua korban berinisial SR melaporkannya peristiwa itu ke Polres Langkat dengan nomor polisi STPL/B/667/XII/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 16 Desember 2023.
Kedua keluarga korban pun berharap agar pelaku segera ditangkap, dan dihukum sesuai dengan hukuman yang berlaku.
"Kami memprediksi, pasti masih ada korban lainnya atas kebejatan yang dilakukan pelaku. Proses hukum harus dilanjutkan, agar tidak muncul lagi korban-korban lainnya," ucap kedua keluarga korban.
Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Pelaku Pelecehan di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat Diduga Adik Oknum Anggota DPRD Langkat