Cegah Stunting, Komunitas Pemuda di Banten Inisiatif Bagikan 1.200 Telur Ayam kepada Warga Serang
Untuk tahap awal telur ayam dibagikan kepada 600 anak-anak didampingi orangtua masing-masing
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Pemerintah Kabupaten Serang menargetkan prevalensi stunting mencapai 14 persen pada 2024 .
Target tersebut sesuai amanat dari peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Rencana Aksi Nasional.
Berdasarkan data angka prevalensi stunting Kabupaten Serang pada tahun 2021 mencapai 27,2 persen dan tahun 2022 menjadi 26,4 persen atau turun 0,8 persen.
Untuk mencapai angka 14 persen di tahun 2024 bukan perkara mudah. Butuh kerja sama semua pihak. Sebab, itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
Karenanya, komunitas anak muda yang menamakan diri Pemuda Pemilih Pandai Provinsi Banten, berinisiatif turun langsung ke rumah-rumah warga membagikan ribuan butir telur ayam kepada warga secara bertahap.
Aksi sosial yang mengarah kepada pencegahan stunting ini berlangsung selama empat hari sejak 8-11 Januari 2024, dengan target ratusan anak-anak yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Serang.
Baca juga: Fakultas Farmasi UI Berdayakan Masyarakat Baduy Jaga Hasil Panen Guna Tanggulangi Stunting
Koordinator Pemuda Pemilih Pandai Provinsi Banten, Yogi alias Goy (27) kepada wartawan, Rabu (10/1/2024) mengatakan, untuk tahap awal telur ayam dibagikan kepada 600 anak-anak didampingi orangtua masing-masing.
“Telur yang dibagikan sebanyak 1.200 butir tersebar di sepuluh kecamatan Kabupaten Serang. Dengan rincian hari pertama (tiga kecamatan), hari kedua (tiga kecamatan), hari ketiga (dua kecamatan) dan hari keempat (dua kecamatan),” kata Yogi.
Menurut dia, kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa pemuda juga peduli dengan pencegahan stunting khususnya di Serang.
Untuk tahap awal pembagian telur difokuskan pada 10 kecamatan yang di antaranya terdapat lokasi kasus (Lokus) stunting di Serang.
Kesepuluh kecamatan tersebut yakni Petir, Tanjungteja, Cikeusal, Kragilan, Kopo, Cikande, Ciruas, Kragilan, Pontang dan Baros. Sementara kecamatan yang menjadi 10 lokus penanganan stunting di Serang meliputi Jawilan, Kopo, Cikeusal, Pabuaran, Binuang, Baros, dan Padarincang.
Pemuda pemilih pandai ini merasa terpanggil untuk ikut berperan menekan angka stunting dan siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
Kendati Banten tidak masuk dalam 10 Provinsi dengan angka stunting tertinggi nasional, namun pihaknya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Pemkab Serang melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBP3A) salah satunya sudah menyosialisasikan kepada 52 dapur sehat stunting (Dahsat) di daerah itu.
Dahsat sendiri berperan aktif menangani anak penderita stunting dengan memberikan makanan olahan daun kelor seperti sayur, puding, kue, minuman dan varian lainnya yang disukai anak-anak.