Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah 3 Nelayan Aceh Bertahan di Tengah Laut saat Terombang-ambing 11 Hari, Sempat Dihantam Badai

Tiga nelayan yang menumpang Kapal Motor atau KM Sultan Meulaboh terombang-ambing di tengah laut selama 11 hari setelah kapal mereka tenggelam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah 3 Nelayan Aceh Bertahan di Tengah Laut saat Terombang-ambing 11 Hari, Sempat Dihantam Badai
Tangkapan Layar/Istimewa/Dokumentasi Harli
Ilustrasi - Perahu nelayan yang ditemukan terombang-ambing di tengah laut. Tiga nelayan yang menumpang Kapal Motor atau KM Sultan Meulaboh terombang-ambing di tengah laut selama 11 hari setelah kapal mereka tenggelam akibat adanya kebocoran. 

Aliman menceritakan, KM Sultan dengan tiga nelayan sudah berangkat melaut sejak sebelum 26 Desember 2023.

Baca juga: Terombang-Ambing 5 Hari di Laut, Nelayan Sikka NTT Ditemukan Lemas di Perairan Kalaotoa Selayar

Kemudian pada akhir Desember, karena tangkapan sudah penuh, mereka akhirnya menyudahi pencarian ikan dan mengalami musibah saat perjalanan pulang.

Berdasarkan informasi nelayan, mereka terombang-ambing sekitar 11 hari di tengah laut.

Saat terombang-ambing mereka tanpa persediaan makanan dan minuman lagi.

Kepala DKPAceh ini mengungkapkan, sebenarnya sejak awal berangkat mereka sudah terkena badai di laut.

Saat itu mereka sempat berlindung dari badai selama 7 hari di balik Pulo Aceh, kemudian melanjutkan lagi mencari ikan.

KM Sultan Meulaboh Tenggelam, nelayan terombang-ambing
Kapal Motor atau KM Sultan Meulaboh ternyata tenggelam akibat mengalami kebocoran, papan dinding bagian lambung tiba-tiba lekang, sehingga seluruh isi boat dimasuki air. Akibatnya, tiga nelayan terombang-ambing di tengah laut. Ketiga nelayan Aceh itu berhasil dievakuasi oleh Tim SAR ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 01:40 WIB.

Aliman juga meluruskan, sebelumnya disebutkan dua nelayan itu berasal dari Meulaboh dan satu dari Banda Aceh.

Berita Rekomendasi

Malam kemarin, saat Dinas Sosial Aceh, DKP Aceh dan Panglima Laot ingin mengantar, terungkap jika ketiganya saat ini menetap di Banda Aceh.

Mereka pun sudah diantar kembali berkumpul dengan keluarganya masing-masing.

Kepala DKP Aceh mengimbau kepada nelayan supaya saat akan berangkat melaut agar memeriksa kondisi kapal, memastikan kapal dalam kondisi bagus dan siap mengarungi samudera.

Kemudian, nelayan juga diminta supaya mematuhi imbauan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

Baca juga: Korban Kapal Tenggelam di Perairan Malaoge Ditemukan, Dua Korban Terdampar dan Satu Terombang-ambing

Ia juga meminta nelayan mematuhi imbauan panglima laot agar tidak pergi laut saat hari peringatan tsunami, karena 26 Desember sudah ditetapkan sebagai hari pantang melaut.

"Kalau pergi melaut nelayan juga tidak boleh lupa membawa life jacket. Satu hal lagi yang paling penting, agar melapor dan mendapatkan izin dari Syahbandar perikanan sebelum berangkat melaut,: tutup Aliman.

Sebelumnya diberitakan, Tim SAR Banda Aceh berhasil mengevakuasi 3 nelayan dari Kapal Tanker SC Gold Ocean, Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 00:50 WIB.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas