Generasi Z Melek Politik, Mutiara Baswedan dan Mega Safira Optimis Indonesia Bisa Adil Makmur
Mutiara dan Safira meyakini hal itu setelah diskusi dengan generasi z di Tulungagung. Mereka sadari pentingnya politik dan menyuarakan aspirasi.
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Putri calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan, menilai anak muda generasi Z sudah peduli dan kritis terhadap hukum dan politik Indonesia.
Ia menilai demikian setelah berdialog dengan anak muda di di Gelanggang Olahraga (GOR) Menara Eva, Tulungagung, Jawa Timur, belum lama ini.
Dalam dialog tersebut hadir pula Mega Safira, anak cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.
"Mereka menyadari betapa pentingnya kegiatan-kegiatan politik, memilih kepala negara, memilih calon legislatif dan bagaimana itu mempengaruhi hidupnya masing-masing," kata Tia.
Bahkan, katanya, Gen Z dan milenial tidak hanya peduli tetapi juga ikut bergerak menyuarakan opini di ruang-ruang publik melalui caranya masing-masing sehingga hal tersebut mempengaruhi yang lain untuk ikut peduli dengan hukum dan politik.
"Saya sangat optimis melihat kondisi Gen Z dan milenial di Indonesia saat ini bahwa Indonesia suatu saat nanti bisa adil makmur untuk semua dan juga bisa menjadi bangsa yang bisa kita banggakan bersama-sama," ucapnya.
Tia pun mengingatkan dalam menyuarakan opini harus dilakukan melalui demokrasi yang baik yaitu dengan membuka ruang diskusi. Selain itu, anak muda juga harus menghargai pendapat yang berbeda.
"Kita hargai, kita dengarkan bila ada yang berbeda pendapat. Perbedaan pendapat itu normal, kita bisa berdemokrasi dengan baik, menyampaikannya dengan baik, berdiskusi dan kritis ketika menerima informasi," tuturnya.
Sementara itu, Mega Safira menuturkan, di era digital Generasi Z sangat mudah dalam mengakses informasi khususnya hukum dan politik melalui media sosial. Karena itu dia meminta Generasi Z untuk mengawal proses pemilu 2024 agar berjalan sesuai koridornya.
"Kalau mengutip kata ayah saya, kita sebagai warga negara ini sebagai wasit. Kita bisa mengingatkan pihak-pihak yang tidak menggunakan hukum sepatutnya," terangnya.
Turut hadir DPR RI PKB Anggia Hermarini, DPRD Kabupaten Tulungagung Yuli Nadzifah, Dr. Dewi, Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Dalem Ning Eva (DNE) Al-Falah Ning Eva Munif, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfiz Ar-Rosyid, Ahmad Umarhan dan Umi Mahmuda.
Perlu diketahui, selain berdialog dengan anak muda, Tia dan Safira juga sowan dengan tokoh masyarakat Tulungagung yakni Sutrimo atau akrab di sapa Abah Trimo serta berkunjung ke kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Tahfiz Ar-Rosyid, Ahmad Umarhan.