Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Autopsi Jenazah Casis Bintara Polri di Sintang: Ada Zat Berbahaya Masuk ke Tubuh Korban

Kapolres memastikan kematian calon siswa Bintara Polri di lanting Sungai Melawi Sintang bukan karena penganiayaan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hasil Autopsi Jenazah Casis Bintara Polri di Sintang: Ada Zat Berbahaya Masuk ke Tubuh Korban
Tribun Pontianak Ferryanto
SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore. Kapolres Sintang, Kalimantan Barat, AKBP Dwi Prasetyo Wibowo memastikan kematian calon siswa Bintara Polri di lanting Sungai Melawi Sintang bukan karena penganiayaan tapi akibat masuknya zat berbahaya dari luar tubuh. 

"Ada yang dalam mematikan dan belum dapat terdeteksi oleh alat. Karena mereka juga tidak bisa menemukan. Makanya saya tidak bisa menyebut zat apa. Ini hasil maksimal," beber Natalia.

SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore. Foto proses pengangkatan peti jenazah S, Casis Bintara Polri asal Kabupaten Sintang setelah proses autopsi di RS Bhayangkara Pontianak, Rabu 6 September 2023.
SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore. Foto proses pengangkatan peti jenazah S, Casis Bintara Polri asal Kabupaten Sintang setelah proses autopsi di RS Bhayangkara Pontianak, Rabu 6 September 2023. (Tribun Pontianak Ferryanto)

Awalnya Dikira Orang Mabuk

Sebelumnya SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore.

Jasadnya ditemukan warga di sebuah lanting di pinggir Sungai Melawi, Jalan Teuku Umar, Desa Baning Kecamatan Sintang.

SD adalah Calon Siswa (Casis) Bintara Polri PTU TA 2023, warga Dusun Kampung Baru, Desa Nanga Jetak, Kecamatan Dedai.

Penemuan jasad SD awalnya diperoleh dari ZL sekitar pukul 16.00 WIB.

ZL yang mendapatkan informasi dari AT memberitahukan bahwa di lanting Jalan Teuku Umar ada orang mabuk.

"Kemudian selang 20 menit kemudian ZL melakukan pengecekan terhadap kondisi korban yang ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Kasi Humas Polres Sintang, AKP Sujiono saat dikonfirmasi TribunPontianak, Rabu (6/9/2023).

Berita Rekomendasi

Menurut Sujiono, berdasarkan keterangan saksi sekitar pukul 16.50 WIB bahwa terdapat korban yang meninggal dunia dengan posisi tergeletak di atas lanting.

"Selanjutnya saksi melakukan pengecekan kembali terhadap kondisi korban yang ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya.

Setelah jenazah dilakukan visum di RSUD Ade M Djoen Sintang, jenazah SD dibawa ke RS Bhayangkara Pontianak untuk dilakukan autopsi dengan didampingi kedua orang tua korban dan satu orang keluarga korban.

"Lagi dilakukan autopsi di RS Bhayangkara," kata Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Wendi Sulistiono.

Ungkap Kematian Korban

Sementara itu Jelani Christo, mewakili keluarga korban berharap korban diautopsi sehingga dapat diketahui penyebab kematian korban.

Jelani mengatakan korban sejak beberapa waktu ikut tinggal bersama tantenya di Desa Baning, Kecamatan Sintang.

"Kemarin korban pergi ke lanting di kawasan tersebut, berdasarkan Informasi tukang pasir, dia itu sendiri, tetapi ini kita harus selidiki dulu, apakah dia memang sendirian atau tidak," kata Jelani.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas