Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kehidupan Rumah Tangga Ossy, Bunuh Suami karena Ingin Kuasai Harta, Sempat Dilarang Selingkuhan

Istri di Karawang rencanakan pembunuhan suami. Rencana tersebut didengar selingkuhan dan sempat melarang untuk melanjutkan rencana pembunuhan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kehidupan Rumah Tangga Ossy, Bunuh Suami karena Ingin Kuasai Harta, Sempat Dilarang Selingkuhan
TribunJabar.id Cikwan Suwandi/Istimewa
Ossy Claranita, istri di Karawang yang nekat bunuh suami karena ingin kuasai harta korban. Buat skenario pembegalan. 

"Mereka sudah merencanakan pembunuhan sejak dua minggu sebelum pembunuhan," paparnya, Selasa (16/1/2024).

AKBP Wirdhanto menambahkan, Ossy dan Pandu sempat merencanakan untuk membunuh korban dengan cara diracun.

Rencana diganti setelah Ossy mengingat korban sering pulang malam.




"Kemudian dipilih oleh para pelaku dengan mengelabui seolah dibegal," sambungnya.

Baca juga: Soal Pembunuhan Pria di Karawang, Polisi Periksa Puluhan CCTV dari Rumah Korban hingga TKP

Pembunuhan dilakukan dengan cara Pandu berpura-pura sepeda motornya mogok dan meminta bantuan korban.

Setiba di lokasi, RZ mengeksekusi korban dengan melayangkan 7 tusukan.

Korban ditemukan warga dalam kondisi masih menggunakan helm, sehingga dianggap sebagai korban begal.

BERITA TERKAIT

"Adik kandung OC, berperan mencari eksekutor yang sudah kami kantongi identitasnya, lalu mempersiapkan senjata tajam, dan ikut ada di lokasi kejadian pada 9 Januari itu ketika korban dieksekusi," bebernya.

Sejumlah barang bukti yang diamankan dalam kasus ini yakni helm, ponsel, sandal, pakaian hingga sepeda motor korban.

Ketiga tersangka dapat dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana jo pasal 56 dan atau Pasal 365 ayat (3) KUHPidana jo Pasal 56 KUHPidana dan atau Pasal 338 KUHPidana.

Baca juga: Sempat Dikira Korban Begal, Pria yang Tewas di Karawang Ternyata Dibunuh Orang Suruhan Istri

"Ancaman hukuman pidana paling lama 20 tahun atau seumur hidup," tandasnya.

Kasus pembunuhan terungkap karena kejelian petugas kepolisian melihat tingkah aneh istri korban.

Menurut AKBP Wirdhanto, tersangka Ossy menolak jasad korban untuk diautopsi.

"Lalu kami pun melakukan pemeriksaan, namun istri korban tidak kooperatif, berbelit-belit dan setelah kami cocokan antara data olah TKP dengan keterangan yang bersangkutan banyak sekali yang tidak berkesesuaian," bebernya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas