Kawanan Maling Domba di Lembang Bernasib Sial, Sang Bos Tewas Terjatuh, Herman dan Dede Kebingungan
Suherman, Wahyu, dan Dede bertemu untuk membicarakan terkait aksinya yang akan mencuri kambing di daerah Pamaceulan
Editor: Hendra Gunawan
Hadi mengatakan, berdasarkan hasil autopsi sementara di rumah sakit, bahwa penyebab kematian Wahyu akibat adanya benturan benda tumpul pada bagian kepala setelah terperosok.
"Sehingga kondisi itu menyebabkan pendarahan pada bagian tulang bawah otak dan pendarahan di bawah selaput fungsi otak," kata Hadi.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, adanya luka akibat benda tumpul tersebut karena Wahyu terperosok dari tebing di kebun saat mencuri kambing bersama dua orang temannya bernama Suherman dan Dede.
"Saat itu Suherman melihat dari jarak 2 meter Wahyu dan Dede terperosok dari atas (tebing) ke bawah yang tingginya sekitar kurang lebih 5 meter," kata Hadi.
Setelah itu, kata Hadi, Dede menghubungi Suherman untuk mengabarkan bahwa Wahyu telah terjatuh dan kondisinya pingsan, kemudian Suherman datang untuk menolong mereka.
"Kemudian Suherman dan Dede bertemu di kebun singkong yang berjarak dari TKP mencuri domba sekitar 100 meter, tapi saat itu keadaan Wahyu sudah tidak sadarkan diri," ucapnya.
Hadi mengatakan, setelah dari kebun singkong itu Suherman dan Dede membawa Wahyu ke kebun Waluh dengan cara digendong oleh Dede, kemudian mereka beristirahat dahulu di kebun labu yang jaraknya dari kebun singkong sekitar 70 meter.
Setelah istirahat, kata Hadi, Suherman, mempunyai ide untuk membawa Wahyu yang sudah tak bernyawa dengan cara digotong menggunakan bambu yang saat itu diambil dari tiang penyangga kebun labu.
"Kemudian mereka membawa Wahyu dengan cara mengikatkan baju milik korban dan jaket Suherman ke bambu hingga akhirnya sampai ke kebun Selada yang jarak dari kebun labu sekitar 100 meter," ujar Hadi.
Sesampainya di kebun selada, kata Hadi, Wahyu langsung diterlentangkan oleh mereka, kemudian Suherman meminta bantuan kepada warga dengan cara mengetuk ke rumah warga yang lokasinya tidak jauh dari kebun Selada.
Untuk memastikan kematian pria itu, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan dari sejumlah saksi, dan membawa jenazah ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk dilakukan autopsi.
"Jadi untuk saat ini kami masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit untuk memastikan penyebabnya," kata Hadi.
Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat mengatakan, penemuan mayat tersebut bermula saat seorang warga yang bernama Tarya sedang berada di rumahnya, kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu.
"Setelah pintunya di buka, ada sorang laki-laki bernama Eman dan satu orang tidak dikenal memberitahukan bahwa ada seorang laki–laki yang meninggal dunia di kebun," ujarnya.