Kesaksian Pegawai Hotel di Surabaya, Siswi SMK Keluar Kamar dan Mengaku Dirudapaksa Oknum TNI
Siswi kelas satu SMK negeri menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum anggota tentara di sebuah hotel kawasan Jalan Pasar Kembang, Surabaya.
Editor: Abdul Muhaimin
Ayah korban LSA (54) mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum tentara i, setelah ditelpon oleh anggota Polsek Sawahan untuk segera datang ke markas, sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswi di Depok Dikenal Licin, Sebelumnya Sempat Dilaporkan Rudapaksa 2 Wanita
Ternyata, berdasarkan cerita yang didengar dari mulut sang anak langsung, pria berkaus oblong warna hitam itu mengungkapkan, sang anak tidak mengenal pelaku sama sekali.
Namun, pertemuan keduanya bermula saat sang anak sedang duduk di pinggir jalanan dekat Monumen Kapal Selam (Monkasel) kawasan Jalan Pemuda No 39, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.
Saat itu sang anak berencana mengambil uang tabungan beasiswa bulanan senilai Rp200 ribu dari Progam Beasiswa Pemuda Tangguh milik Pemkot Surabaya.
Sang anak, lanjut LSA, meminta izin kepada pihak guru dan pengurus sekolah untuk pulang lebih awal guna mengurus pencairan beasiswa tersebut.
Setelah memperoleh izin, sang anak kemudian keluar sekolah untuk menunggu seorang teman di dekat area Monkasel tersebut.
"Untuk ambil itu, kan setelah dia pulang. Kalau sebelum dia pulang, dia harus minta izin. Akhirnya dia mengurus surat izin uang ke Bank Jatim," ujar LSA saat ditemui awak media di depan Mapolsek Sawahan, Surabaya, Senin (22/1/2024).
Baca juga: Kabar Terbaru Remaja di Bogor yang Diduga Jadi Korban Percobaan Rudapaksa 10 Pria
Pantauan TribunJatim.com, sekitar pukul 12.20 WIB, oknum tentara pelaku kekerasan seksual tampak digelandang keluar dari pintu utama Mapolsek Sawahan dengan pengawalan sejumlah anggota tentara dari instansi Polisi Militer (POM) tempat si pelaku bertugas.
Pelaku tampak bertelanjang dada, dengan kondisi kepala ditutup kain kaus berwarna biru muda, dan kedua pergelangan tangan dalam keadaan diborgol menggunakan kabel ties berukuran besar warna putih.
Kemudian, pelaku digiring masuk ke dalam sebuah mobil minibus warna putih sebagai mobil operasional petugas POM, yang tampak terparkir di depan teras utama Gedung Mapolsek Sawahan.
Beberapa menit kemudian, mobil minibus tersebut melenggang pergi menyusuri halaman utama, lalu keluar gerbang, dan meninggal area Mapolsek Sawahan.
Namun, tak lama kemudian, pantauan sekitar pukul 13.00 WIB, giliran pihak korban akhirnya tampak keluar dari pintu utama Mapolsek Sawahan untuk dibawa masuk sebuah mobil lain, dengan pengawalan sejumlah anggota Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, berpakaian sipil.
Korban tampak mengenakan jaket sweater hoodie warna putih bercelana olahraga sekolah perpaduan warna merah dan hitam, sambil membawa tas ransel yang tergantung di bahu kanannya.
Baca juga: Diduga Melakukan Upaya Percobaan Rudapaksa, 10 Remaja di Gunungputri Bogor Diamankan di Balai Desa
Sepanjang berjalan keluar dari Gedung Mapolsek Sawahan menuju ke dalam mobil, korban tampak didekap dari samping kiri oleh Ayahandanya, LSA yang memakai kaus oblong warna hitam itu.