BMKG: Potensi Gelombang Tinggi dan Rob Terjadi di Pesisir Kalbar dan Maluku Utara
Kemudian potensi gelombang tinggi di wilayah Indonesia dengan ketinggian lebih dari 1,25 meter pada 29 Januari ini terjadi di Selat Malaka bagian
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan berdasarkan pantauan prediksi pasang surut, banjir rob yang terjadi di pesisir berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan potensi banjir rob ada di pesisir Kalimantan Barat pada 29 Januari 2024, dan pesisir Maluku Utara pada 29-30 Januari 2024.
Kemudian potensi gelombang tinggi di wilayah Indonesia dengan ketinggian lebih dari 1,25 meter pada 29 Januari ini terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan barat Aceh hingga Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten.
Lalu Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Laut Sawu, Perairan Kupang - P.Rote, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Natuna, Perairan Kep.Riau, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Bitung - Sitaro, Laut Maluku bagian selatan, Perairan Kep. Banggai - P.Sula, Laut Seram, Perairan P.Buru - Seram, Perairan P. Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura, Perairan Kep. Sermata - Tanimbar, Perairan Kep.Kai - Aru untuk kategori sedang (1,25-2,5 meter).
Sementara kategori tinggi yakni 2,5 - 4 meter terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas - Natuna, Perairan selatan Jawa Barat hingga NTB, Samudra Hindia selatan jawa hingga NTB, Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat, Laut Arafuru.
"BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan," kata Guswanto dikutip dari situs BMKG, Senin (29/1/2024).
BMKG juga mengimbau untuk masyarakat yang berada di daerah topografi curam, bergunung, tebing atau rawan longsor dan banjir agar waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem tersebut.
"Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang," ucap Guswanto.