Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Pegawai Bank Banten Pelaku Penggelapan Uang Rp6,1 Miliar, Digunakan untuk Modal Judi Online

Seorang karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Banten atau Bank Banten berinisial R (29) ditangkap Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Sosok Pegawai Bank Banten Pelaku Penggelapan Uang Rp6,1 Miliar, Digunakan untuk Modal Judi Online
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ilustrasi korupsi. R (29) karyawan Bank Banten ditahan Kejaksaan Tinggi atau Kejati Banten Senin (5/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap sosok pegawai PT Bank Pembangunan Daerah Banten atau Bank Banten yang ditangkap karena terlibat kasus penggelapan uang sebesar Rp6,1 miliar.

Pegawai berinisial R (29) merupakan supervisor di Bank Banten.

R baru 7 bulan bekerja di Bank Banten cabang Malingping, Kabupaten Lebak dan selama bekerja berulang kali mengambil uang di brangkas.

Saat diperiksa, R mengaku menggunakan uang tersebut untuk judi online dan membayar DP rumah.

R ditahan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten karena korupsi dana operasional bank sebesar Rp6,1 miliar.

Kepala Kejati Banten, Didik Farkhan Alisyahdi mengatakan, pelaku menyalahgunakan wewenang dan jabatan untuk mengambil uang tersebut.

Pelaku sebagai pemegang akses brangkas bisa dengan mudah melakukan penarikan uang sejak Februari 2022 sampai September 2022.

BERITA TERKAIT

"Dari beberapa kali itu terakumulasi sekitar Rp6,1 miliar uang yang diambil," kata Didik di Kejati Banten, Senin (5/2/2024).

"Dia mengambil uang tunai di berangkas, dilakukan setiap hari saat karyawan yang lain pulang," ujar Didik.

Didik menjelaskan, pelaku membuat laporan pengeluaran palsu untuk mengelabui auditor. Tetapi setelah dilakukan audit berkala, pelaku ketahuan mengambil uang.

"Akhirnya ketahuan karena sistem di bank keluar, ternyata itu (Laporan) nggak benar, diaudit di CCTV ketahuan," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Korupsi Emas, Kejagung Cari Perantara Crazy Rich Surabaya dengan Eks General Manager Antam

Setelah pihak bank mengetahui hal itu, lanjut Didik, mereka melaporkan kejadian itu ke Kejati Banten.

Kemudian pada Januari 2024, Kejati mulai melakukan penyelidikan dan memeriksa 8 orang saksi.

"Kenapa kita tahan, karena khawatir pelaku kabur dan menghilangkan alat bukti," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas