Jenazah Siswa SMP di Palopo yang Dimakamkan 12 Hari Lalu Diotopsi, Keluarga Curiga Korban Dianiaya
Alif pelajar SMPN 8 Palopo telah dimakamkan 12 hari lalu namun belakangan keluarga curiga terkait penyebab kematian sehingga meminta polisi otopsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Timur Andi Bunayya Nandini
TRIBUNNEWS.COM, PALOPO - Untuk keperluan otopsi, Polres Palopo bongkar makam Alif, pelajar SMPN 8 Palopo yang ditemukan tewas di Empang Lorong Satya Marga, Kelurahan Buntu Datu, Kamis (8/2/2024) siang.
Alif telah dimakamkan 12 hari lalu.
Keluarga Korban, Amidah (43), mengungkap, otopsi dilakukan karena keluarga merasa banyak kejanggalan dalam kematian Alif yang ditemukan di empang.
Keluarga almarhum menduga ada tindak penganiayaan yang dialami oleh Alif saat bermain dengan temannya di empang.
"Tidak mungkin Alif meninggal karena tenggelam di Empang yang airnya sangat dangkal hanya sampai lutut," katanya.
Amidah juga mengatakan, keluarga menemukan sejumlah luka terlihat saat jenazah Alif dimandikan oleh keluarga.
Baca juga: Warga Kalisat Jember Digegerkan Penemuan Mayat, Kondisi Tubuh sudah Membengkak
"Lebam di bagian belakang dua, luka di leher, dada, perut dan bekas cakaran di wajahnya," jelasnya.
Paman korban, Naim, mengatakan saat memandikan jenazah Alif dirinya melihat di bagian belakang tubuh korban terdapat luka lebam.
Juga di belakang tubuh almarhum terdapat bekas hantaman benda tumpul.
Inilah yang menyebabkan timbulnya kecurigaan orangtua dan keluarga almarhum.
Keluarga Alif melihat rumput yang tinggi di atas pematang seperti sudah digilas oleh orang.
Mereka menduga almarhum bersama tiga orang temannya itu sempat berselisih paham di tempat tersebut.
Disaksikan Ratusan Warga
Proses autopsi berlangsung di Pemakaman Khusus Keluarga, Kelurahan Buntu Datu, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Kamis (8/2/2024).