Detik-detik Kecelakaan Bus di Bantul, Sopir Hilang Kendali di Jalan Turunan, 3 Penumpang Tewas
Kecelakaan maut terjadi di Bantul. Bus pariwisata yang mengangkut 53 orang terguling dan menewaskan 3 penumpang. Sopir dan kernet menyelamatkan diri.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Bobby Wiratama
"Lah kita kan belum sempat turun. Tiba-tiba busnya sudah gelimpang (terguling). Sedangkan sopir sama kenek sudah menyelamatkan diri," tuturnya.
Savina menerangkan para penumpang harus keluar dari bagasi belakang karena kondisi bus terguling.
Kecelakaan bus mengakibatkan dirinya mengalami luka di bagian punggung.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Pangkep, Pasutri Tewas Ditabrak Mobil Adik Bupati Majene, Bocah 10 Tahun Selamat
Keluarga pacarnya menjadi korban tewas dalam kecelakaan tunggal ini.
"Kakaknya pacar saya, inisial A (26) dan bude pacar saya, inisial B (56), meninggal dunia."
"Kan dari karyawan perusahaan itu ada yang bawa keluarga. Jadi, keluarga pacar saya ikut juga," pungkasnya.
Bupati Bantul ke Lokasi Kecelakaan
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mendatangi lokasi kecelakaan dan mengungkap sejumlah fakta.
Ia menjelaskan, bus dengan nomor polisi E 7607 V mengangkut rombongan karyawan pabrik yang sedang berwisata ke Bantul.
"Itu merupakan rombongan wisata dari Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sejumlah 53 orang rombongan," ungkapnya, Kamis (8/2/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Ziarah Wali di Gresik, Sopir Diduga Mengantuk, 5 Orang Tewas
Satu penumpang dinyatakan tewas di lokasi kejadian, satu korban tewas saat perjalanan ke rumah sakit dan satu korban lagi saat dirawat.
Ketiga korban tewas telah ditangani pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul .
"Kemudian di RSUD Panembahan Senopati ada 16 orang rawat jalan, rawat inap delapan orang dan akan dirujuk satu orang ke RSUP Dr. Sardjito," bebernya.
Selain itu, ada delapan korban yang dirawat di RS PKU Bantul dengan rincian lima orang rawat jalan, dua orang rawat inap serta satu korban akan diobservasi.
"Dari keterangan pasien tadi, bahwa sejak awal memang dipandang busnya itu kurang baik. Yang dipesan itu bus yang bagus, tapi saat mau berangkat itu ganti bus," jelasnya.