Sosok Pasutri Korban Salah Tangkap di Bogor, Penjual Keripik, Disergap 15 Polisi dan Tangan Diikat
Pasutri di Bogor jadi korban salah tangkap. Disergap 15 polisi saat mengisi bahan bakar di SPBU, ditodong senjata hingga tangan diikat.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
Subur mengaku, ia berulang kali dipaksa mengaku perampok, namun dia membantahnya.
"Di situ saya berontak enggak terima karena dituduh sindikat perampokan," ungkapnya.
Subur mengatakan, ia mendapat perlakuan kasar dari oknum anggota tersebut.
"Saya diseret dimasukkin ke mobil, tangan saya diikat. Saya dijedotin ke kursi mobil," terangnya.
Setelah itu, oknum anggota itu mengeluarkan Subur lalu ditinggal pergi begitu saja.
Bahkan, tak ada permintaan maaf dari oknum anggota tersebut kepada Subur dan istrinya.
"Jadi saya sama istri ditinggal dan dibebaskan begitu saya. Enggak ada permintaan maaf apa gimana."
"Langsung pergi aja, enggak ada bahasa minta maaf, enggak ada. Saya ngejar dia (polisi) sampai ke Metland, orang-orang itu pada pergi," tandas dia.
Setelah kejadian itu, Subur dan istrinya melapor ke Polsek Cileungsi.
Kapolres Bogor Minta Maaf
Atas insiden salah tangkap yang dilakukan anggotanya, Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro meminta maaf.
Baca juga: Kisah Pedagang Keripik Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disergap Saat Antre BBM di SPBU
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya bertanggung jawab," ucap Rio kepada wartawan, Sabtu (10/2/2024), dilansir TribunnewsBogor.com.
Rio mengungkapkan, pihaknya juga telah memberikan sanksi tegas terhadap anggota yang melakukan salah tangkap.
"Sudah saya copot semua yang terlibat," jelas dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara menceritakan awal mula insiden salah tangkap tersebut.