Cewek Overdosis di Orgen Tunggal Banyuasin Berstatus Pisah Ranjang, Orangtua Tak Mau Korban Diotopsi
Riska diketahui bersama dua orang teman prianya KB dan J saat tewas diduga overdosis di acara orgen tunggal beberapa waktu lalu di Banyuasin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Sripoku Ardiansyah
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Riska alias Cinderella meninggal dunia karena overdosis diduga tidak memiliki hubungan yang harmonis baik dengan suami, mertua dan orangtuanya.
Baik suami, orangtua hingga mertua enggan melaporkan kasus tewas Rizka yang diduga overdosis di Banyuasin.
Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra melalui Kasat Reskrim AKP Kurniawan Azhar mengatakan, polisi telah mendatangi rumah mertua dan orangtua korban Riska alias Cinderella.
Mereka menolak melaporkan kasus kematian Riska alias Cinderella.
"Pertama, kami mendatangi rumah mertua korban di Muba dan bertemu dengan suami dan mertuanya tetapi dari mereka diarahkan ke keluarga korban karena, tidak mau terlibat," katanya, Selasa (13/2/2024).
Baca juga: Mayat Pria Tertelungkup di Tanggul Saluran Air, Pakai Celana Jeans Warna Biru Dongker
Karena mertua dan suami korban menolak, penyidik memutuskan untuk mendatangi rumah korban.
Penyidik bertemu dengan kedua orangtua korban.
Meski sudah diberikan penjelasan, akan tetapi kedua orangtua korban menolak untuk membuat laporan dan dilakukan otopsi.
"Kedua orangtua menolak korban diotopsi dan membuat laporan.
Selain itu, kedua orangtua korban juga sudah membuat surat pernyataan penolakan otopsi dan meminta kasus ini tidak dilanjutkan," jelas Azhar.
Ketika disinggung mengenai korban bisa bertemu dengan KB dan J, menurut Azhar dari hasil pemeriksaan awal terhadap keduanya, mereka bertemu dengan korban di Palembang.
Sudah cukup lama, korban meninggalkan rumah mertuanya dan memilih untuk menetap di Palembang.
Pihak dari suami juga mengungkapkan tidak mengetahui apa pekerjaan korban di Palembang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.