Bocah Berusia 5 Tahun Tewas Tenggelam di Lamongan, Sebelumnya Sempat Diminta Pulang Tapi Menolak
Berdasarkan pemeriksaan luar mayat oleh tenaga medis RSML Lamongan tidak ditemukan tanda - tanda penganiayaan di tubuh korban
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Karsinah, warga Desa Turi Kecamatan Turi, Lamongan hanya bisa pasrah dan bersedih melihat anaknya tewas tenggelam di tambak belakang milik Yayasan Pondok SPMAA, Rabu (21/2/2024).
Ia makin sedih karena kejadian memilukan yang dialami anaknya yang berusia 5 tahun tidak bakal terjadi jika korban menuruti perkataannya.
Karsinah pada polisi, ia sudah berusaha membujuk korban agar menyudahi mandi di tambak dan segera pulang namun korban menolak dan tetap bertahan mandi.
Karsinah kemudian meninggalkan putranya untuk pulang ke rumah tak jauh dari lokasi.
"Tambak itu memang tiap hari dipakai mandi anak-anak pondok dan warga sekitar," kata Karsinah.
Baca juga: Lansia di Jepara Tewas Tejatuh di Tempat Pembuangan Air, Warga Dengar Suara Orang Tenggelam
Sekitar satu jam kemudian, Karsinah kembali bertandang ke tambak bermaksud mengajak korban untuk segera pulang.
Saat tiba di lokasi, Karsinah kaget lantaran sudah sepi dan tidak satupun ada yang mandi.
Sementara anaknya juga tidak kelihatan ada di tempat itu.
Karsinah hanya mendapati baju dan celana korban yang ada di atas pematang.
Kemudian ia pulang berteriak.
"Anakku klelep...anakku klelep (Anak saya tenggelam, anak saya tenggelam)," teriak Karsinah.
Teriakan Karsinah didengar saksi, Felik Siswo Priyanto (40) dan Mudzakir (53).
Kedua saksi tanpa pikir panjang langsung ke lokasi dan mencari korban di dalam tambak.