Korban Dugaan Keracunan Gas di Madina Bertambah dari 75 Menjadi 101 Orang, Dirawat di 2 RS
Korban dugaan keracunan gas beracun dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) bertambah dari sebelumnya 75, kini mencapai 101 orang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Korban dugaan keracunan gas beracun dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) bertambah dari sebelumnya 75, kini mencapai 101 orang.
Para korban yang terdiri dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan sebagian dirawat di RS di Permata Madina.
"Jumlah korban sementara yang dirawat baik di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina sebanyak 101 korban," kata Kapolres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh, Jumat (23/2/2024) pagi.
Polisi masih berjaga-jaga di lokasi kejadian maupun PT SMGP mengantisipasi unjuk rasa.
Baca juga: Kondisi 59 Siswa SMK di Sragen yang Alami Keracunan Makanan, Diduga Akibat Snack Pengajian
Sumur V-01 yang diduga bocornya gas beracun sudah dihentikan operasinya pasca adanya warga pingsan, mual hingga muntah.
"Melakukan penggalangan dan cooling system terhadap tokoh masyarakat, pemuda dan agama yang ada di Kecamatan Puncak Sorik Marapi guna antisipasi adanya aksi massa ataupun protes terhadap pihak perusahan PT SMGP," jelasnya.
Kronologi Keracunan
Polisi memaparkan kronologis warga keracunan.
Pukul 09.30 WIB ada aktivitas pembukaan lubang bor atau pengujian sumur V-01 PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) disertai briefing keselamatan kerja sekira pukul 10.00 WIB.
Pukul 10.30 sampai 11.00 WIB, PT SMGP menerbangkan drone mengecek masyarakat radius 300 meter dan melakukan pengecekan melalui alat detector H2S dengan hasil 0 PPM atau aman/bersih dari H2S.
Pukul 11:10 WIB barulah pihak PT SMGP melakukan uji sumur.
Baca juga: Satu Keluarga di Sukabumi Diduga Keracunan Jamur, Kini Diobservasi di IGD RSUD Palabuhanratu
Lalu pada pukul 18.45 sampai pukul 19.00 WIB, Slketika aktivitas Well Test V-01 di WellPad V berlangsung ada laporan dari warga Desa Sibanggor Julu mencium aroma bau busuk dan diduga kuat berasal dari aktivitas uji sumur yang sedang berlangsung.
Sebagian masyarakat Desa Sibanggor Julu turun menuju Simpang Pos Pemantau Gunung Sorik Marapi yang berada di Desa Sibanggor Tonga untuk mengevakuasi diri.
Selanjutnya sekira pukul 19.10 WIB, masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga merasakan aroma bau busuk semakin menyengat sehingga membuat masyarakat yang berada dilokasi merasakan mual, muntah hingga tidak sadarkan diri.
Di waktu bersamaan saat kejadian dan proses evakuasi arus PLN di Desa Sibanggor tiba-tiba padam serta membuat warga semakin panik.