Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: Pemulihan Lingkungan Pascabanjir Demak Terus Dilakukan Sampai Masa Tanggap Darurat Berakhir

BNPB terus mendorong percepatan pemulihan lingkungan pascabanjir yang menerjang Kabupaten Demak, Jawa Tengah sebagai upayamemasuki masa transisi.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in BNPB: Pemulihan Lingkungan Pascabanjir Demak Terus Dilakukan Sampai Masa Tanggap Darurat Berakhir
(TribunJateng.com, Rezanda Akbar D)
Jalan Pantura Demak-Kudus Turut Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak yang terputus, sejumlah kendaraan dari Kudus Tidak Bisa melintas akibat banjir di jalan tersebut. BNPB terus mendorong percepatan pemulihan lingkungan pascabanjir yang menerjang Kabupaten Demak, Jawa Tengah sebagai upaya untuk memasuki masa transisi dari darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi.  Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB Bambang Surya Putra mengatakan proses pemulihan lingkungan tersebut diproyeksikan akan terus dilakukan hingga masa tanggap darurat berakhir yakni 3 Maret 2024.  

Bahan yang dipakai dan dibagikan untuk dekontaminasi mencakup 50 kilogram obat desinfektan. 

"Satu tim itu ada 15 orang untuk melakukan dekontaminasi di satu desa, itu berasal dari beberapa puskesmas. Kita bagi jadi enam tim karena satu hari ada enam desa yang dikerjakan," kata dia.

"Selain penyemprotan kami juga lakukan sosialisasi dan edukasi terkait cara penggunaan alat karena setelah dikerjakan oleh tim puskesmas, nantinya alat ini diserahkan warga untuk melakukan dekontaminasi secara mandiri bersama perangkat desa," sambung dia.

Masyarakat berjalan di jalan raya nasional yang terendam banjir akibat hujan deras dan jebolnya sungai di Demak, Jawa Tengah pada 11 Februari 2024. (Photo by Akrom HAZAMI / AFP)
Masyarakat berjalan di jalan raya nasional yang terendam banjir akibat hujan deras dan jebolnya sungai di Demak, Jawa Tengah pada 11 Februari 2024. (Photo by Akrom HAZAMI / AFP) (AFP/AKROM HAZAMI)

Hingga masa tanggap darurat selesai, ia mengatakan pihaknya akan fokus menyasar rumah yang belum terjamah oleh tim gabungan dan pembersihan sisa sampah dan lumpur di permukiman warga.

"Setelah dekontaminasi selesai, fokusnya itu rumah yang belum dipakai yang belum tersentuh dilakukan penyemprotan," kata dia.

"Selain itu selanjutnya adalah sampah itu jadi orientasi kami karena belum semua, ini masyarakat masih fokus pembersihan rumah jadi setelah ini kami baru fokus ke sampah bersama tim gabungan," sambung dia.

Sampai hari ini, hasil kaji yang dilakukan tim gabungan menunjukkan bahwa banjir sudah mulai surut di hampir 98 persen wilayah. 

Berita Rekomendasi

Para warga yang mengungsi juga telah berangsur kembali ke rumah.

Kendati demikian, merujuk laporan situasi terkini per 25 Februari 2024, masih tersisa satu titik pengungsian yang terkonsentrasi secara mandiri yakni di Masjid Al Busyro Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar.

Di pengungsian tersebut tercatat ada sebanyak 300 jiwa yang masih mengungsi lantaran air masih menggenang di sebagian wilayah Desa Wonorejo serta belum selesainya pembersihan yang dilakukan oleh warga maupun relawan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas