Motif 4 Pelaku Aniaya Santri di Kediri, 1 di Antaranya Sepupu, Sempat Obati Korban sebelum Tewas
Empat tersangka yang menganiaya santri di Kediri hingga tewas sempat mengobati luka korban. Sementara motif penganiayan kesal dengan sikap korban.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
Sementara penganiayaan terjadi pada Rabu (21/2/2024).
"Kamis malam, pipinya (korban) sempat diobati pakai salep. Saat itu juga mau dibawa ke rumah sakit tapi gak jadi," terang Rini.
Kemudian pada Jumat (23/2/2024), seorang tersangka melihat korban tertidur di kamar dengan wajah nampak pucat.
Kondisi itu lantas disampaikan kepada tiga tersangka lain.
Mereka kemudian membawa korban ke rumah sakit, nahas nyawa korban tak terselamatkan.
"Mereka lalu balik ke pondok untuk melaporkan kepada pengasuh," pungkas Rini.
Akan tetapi pihak pesantren mendapat informasi soal penyebab kematian korban karena terpeleset, bukan karena dianiaya.
"Saya dikabari (kondisi) sudah meninggal. Dapat laporan itu karena jatuh terpeleset di kamar mandi," Pengasuh Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada, Senin (26/2/2024).
Fatih pun mengaku tak tahu menahu terkait kejadian penganiayaan yang dialami korban.
"(Perihal penganiayaan) tidak tahu sama sekali. Jadi di luar prediksi saya dugaan semacam itu. Lha wong dari awal bilangnya terpeleset," tandas dia.
Jenazah BBM kemudian dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi oleh pengurus pondok, Sabtu (24/2/2024).
Baca juga: Santri di Kediri Tewas Diduga Dianiaya 4 Senior, Pihak Ponpes Sebut Korban Terpeleset di Kamar Mandi
Pihak keluarga kemudian merasa ada yang janggal dengan kematian korban lantaran tubuhnya penuh luka.
Kakak BBM, Mia Nur Khasanah mengatakan, kecurigaan keluarga berawal dari ceceran darah dari keranda yang dipakai untuk membawa korban.
Keluarga kemudian meminta agar kain kafan pembungkus tubuh korban dibuka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.