Motif 4 Pelaku Aniaya Santri di Kediri, 1 di Antaranya Sepupu, Sempat Obati Korban sebelum Tewas
Empat tersangka yang menganiaya santri di Kediri hingga tewas sempat mengobati luka korban. Sementara motif penganiayan kesal dengan sikap korban.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
Permintaan itu awalnya dicegah oleh sepupu korban.
"Tapi kami tetap ngotot karena curiga," kata Mia, dikutip dari TribunJatim.com.
Alasan sepupu korban melarang pembukaan kain kafan lantaran jenazah sudah disucikan.
Tapi pihak keluarga yang diselimuti kecurigaan terus memaksa agar kain kafan korban dibuka.
Saat kain kafan dibuka, keluarga korban terperangah dengan kondisi tubuh BBM yang penuh dengan luka.
Menurut Mia, sejumlah luka yang dialami adiknya seperti bekas jeratan di leher, tulang hidung korban patah, serta luka mirip dengan bekas sundutan rokok pada kaki korban.
"Ini pasti bukan karena jatuh, tapi dianiaya," terang Mia.
Mendapati kondisi korban yang tak wajar, pihak keluarga kemudian melapor ke Polsek Glenmore.
Usai mendapat laporan, pihak kepolisian lantas melakukan visum terhadap jasad korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyuwangi.
Dari hasil visum itu ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.
"Benar ada luka," kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andre Vega, Senin (26/2/2024), dilansir TribunJatim.com.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Mondok di Kediri, Santri asal Banyuwangi Diduga Tewas Dianiaya, Jasad Penuh Luka Disebut Terpeleset
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim, TribunJatim.com/Aflahul Abidin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.