Pengakuan Tersangka Penganiayan Santri di Kediri, Pengacara: Korban Ngadu yang Tak Benar
Rini menuturkan, AF menganiaya BBM karena merasa jengkel dengan sikap sepupunya yang susah dinasihati
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
Saat AF mengonfirmasi aduan tersebut, jawaban korban tak memuaskan tersangka.
Sikap-sikap korban itu lah yang membuat AF hilang kesabaran hingga terjadi pemukulan.
"Akhirnya emosi. Lalu dipukul. Dipukul itu ternyata meninggal itu," lanjut Rini.
Rini menambahkan, AF tak menyangka bahwa pemukulan tersebut membuat korban meninggal dunia.
"Pelaku enggak sampai berpikir akibat dari perbuatannya itu si korban meninggal." pungkasnya.
Keluarga Syok
Paman dari AF dan BBM, Suryanto, pun tak bisa menyembunyikan rasa terpukulnya.
Ia mengaku sedih dan terpukul atas kasus ini.
"Saya sebagai pakdhe sedih. Sangat terpukul. Semua keluarga sedih," ujar Suryanto, dikutip dari TribunJatim.com.
Sang kakek, lanjut Suryanto, juga tak menyangka korban dirawatnya sejak kecil telah meninggal dunia.
Namun, di sisi lain, tersangka juga sama-sama cucunya.
"Mbahnya juga sedih. Satu sisi sayang BBM karena merawat dari kecil, kepada AF juga cucunya sendiri," lanjutnya.
Baca juga: Santri di Kediri Tewas Dianiaya, KemenPPPA Siapkan Bantuan Hukum dan Psikologis Keluarga Korban
Pihak keluarga pun menerima kejadian ini sebagai takdir yang harus dijalani.
Ia juga menuturkan, pihak keluarga menghormati proses hukum yang sedang bergulir dan peristiwa ini bisa menjadi evaluasi.
"Ujian Allah begitu beratnya kepada kami. Biarlah menjadi introspeksi," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sepupu Santri Tewas di Ponpes Kediri Jadi Tersangka, Keluarga Syok, Paman: Biar Menjadi Introspeksi
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Ignatia)(Kompas.com, M Agus Fauzul Hakim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.