Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemupukan dan Pengendalian Hama Masih Jadi Isu Utama Petani

masih banyak petani yang melakukan pemupukan secara asal-asalan sehingga hasil panen tak maksimal

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pemupukan dan Pengendalian Hama Masih Jadi Isu Utama Petani
Istimewa
Sejumlah petani mengikuti pelatihan yang digelar DGW Group, di Magelang, Jawa Tengah/ istimewa 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tantangan masih dihadapi para petani, mulai dari tingginya biaya produksi hingga belum meratanya pengetahuan dalam mengatasi permasalahan saat musim kemarau dan hujan melanda.

Berkenaan dengan itu edukasi bagi petani dinilai penting agar mereka bisa mengakses sarana pertanian terintegrasi dan terjangkau, termasuk teknik pembibitan dan pengendalian hama

Hal ini disampaikan Asisten Training Center SPV DGW Group, Patoni saat menggelar pelatihan bagi para petani di Magelang, Jawa Tengah.

“Jadi memang targetnya 420 petani per bulan atau 5.000 petani dalam setahun itu kita edukasi dengan pendidikan dan pelatihan,” kata Patoni dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Motif Pembunuhan Petani di Klaten, Korban Dipukul Batu hingga Tewas dan Dibuang ke Saluran Irigasi

Ia menyebut setidaknya terdapat dua isu utama yang dhadapi petani yakni pemupukan dan pengendalian hama

Menurutnya masih banyak petani yang melakukan pemupukan secara asal-asalan sehingga hasil panen tak maksimal. Di sisi lain, pengendalian hama juga menjadi pekerjaan rumah.

Berita Rekomendasi

Patoni mengatakan pihaknya melakukan penilitan dan pengembangan di lapangan terkait kendala tersebut guna dapay memberikan rekomendasi dan cara penanggulangannya. 

Restu, anggota Kelompok Tani Mekar Abadi, Dusun Marangan, Desa Rejosari, Wonosobo, mengaku mulanya belum begitu paham perihal takaran pemakaian pupuk yang pas di musim hujan guna menghindari gagal panen. 

“Banyak juga sharing pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian dengan baik,” katanya. 

Sementara itu, petani dari kelompok Tani Mekar Abadi lainnya, Solihin menyebut sudah beberapa kali mengikuti pelatihan atau FFD serupa dan sudah merasakan manfaat peningkatan produktivitas pertaniannya hingga 40 persen.

Adapun rencananya DGW akan membuka penyuluhan serupa di kabupaten atau kota lain seperti di Kabupaten Demak, Kudus, Banyumas, dan Karanganyar. 

Saat ini DGW memiliki 9 TC di Cirebon (Desa Jamblang), Lampung (Desa Astomulyo), Magelang (Desa Tempurejo), Danau Kembar (Simpang Tanjung Nan IV Posko Sawah Gadang), Selain itu, ada juga di Bali (Desa Baturiti), Lombok (Desa Teratak). 

Dairi (Desa Tanjung Beringin), Jember (Desa Sanenrejo), dan Gowa (Desa Tetebatu). Adapun Sepanjang tahun 2023 lalu, sudah lebih dari 313 pelatihan atau FFD dilaksanakan, yang diikuti oleh lebih dari 26.907 petani dari berbagai daerah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas