Kata Basarnas soal Tewasnya 4 Orang di Dalam Sumur di Cianjur
Basarnas Bandung, Jawa Barat pun memastikan, empat orang tersebut meninggal karena gas beracun.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Empat orang warga tewas di dalam sumur di Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (6/3/2024).
Ketua RW 02 Desa Gasol, Deni Hamdani, mengungkapkan kejadian tersebut berawal ketika pemilik sumur yaitu Hada (38) hendak membenarkan mesin air yang berada didepan rumahnya.
"Saat itu Hada di atas sumur, namun ketika berusaha membetulkan mesin air, ia diduga menghirup gas beracun dan membuatnya lemas sehingga terjatuh ke dalam sumur," kata Deni kepada wartawan di lokasi kejadian.
Saat itu Hada sempat terlihat seorang warga lainya yaitu Jajang yang kemudian berusaha menolong Hada. Namun nahas Jajang ikut masuk ke dalam sumur.
"Jajang pun sempat berusaha meminta pertolongan kemudian datang Didin (40). Saat hendak menolong pun Didin malah terjebak, lalu hal serupa pun terjadi menimpa Wahab yang akan menolong Didin," ujar Deni.
Basarnas Bandung pun memastikan, empat orang tersebut meninggal karena gas beracun.
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, pertama yang berhasil dievakuasi yaitu Didin alias Idin (40).
Jasadnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.33 WIB.
"Berselang empat jam, Tim SAR kembali berhasil mengeluarkan jasad Wahab sekitar pukul 20.30 WIB. Lalu selang satu jam korban ketiga atas nama Jajang, dan keempat, yakni Hada berhasil sekitar pukul 21.25 WIB," ucapnya pada wartawan, Rabu (6/2/2024).
Supriono mengatakan keempat orang yang terperosok hingga terpersok dan tewas setelah mengihirup gas beracun yang ada di dalam sumur.
"Berdasarkan infromasi yang dapat bahwa sumur tersebut memang sudah lama ditutup didengan beton, sehingga memungkinkan gas didalam sumur tidak keluar, dan dipirakan terdapat gas metana didalamnya," ucapnya.
Baca juga: Basarnas Bandung Pastikan Penyebab Tewasnya 4 Warga di Dalam Sumur akibat Menghirup Gas Beracun
Ia mengatakan, berdasarkan alat deteksi gas beracun yang berada didalam sumur tersebut masih kuat. Sehingga proses evakusasinya pun tidak dapat dilakukan oleh sembarangan.
"Semburan gas metana yang keluar dari dalam cukup kuat. Sehingga, personil harus ekstra hati-hati dengan mengenakan alat bantu pernapasan bertekanan udara atau Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), Ditambah dengan diameter sumur yang sempit," katanya.
Selain itu Supriono mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan aparat setempat untuk menutup dan mencegah warga disektr berada di sekitar sumur.
"Jadi kita koordinasi dengan unsur TNI-Polri agar meminta warga untuk tidak membuka tutup sumur tersebut, karena dikhawatirkan ada korban lainya," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus 4 Orang Ditemukan Tewas di Dalam Sumur di Cianjur, Korban Dipastikan Hirup Gas Beracun