Sosok Deni Sobali, Pria Pangandaran Korban Pesawat Jatuh di Nunukan Dikenal Baik dan Tak Pelit Ilmu
Deni Sobali, pria asal Pangandaran korban jatuhnya pesawat Smart Air di Nunukan dikenal sebagai sosok yang baik dan tak pelit ilmu.
Editor: Adi Suhendi
Fikri, teman almarhum mengatakan Deni Sobali kala bekerja di Susi Air merupakan bagian engineer.
Menurut Fikri, Deni merupakan sosok yang baik di mata para pekerja Susi Air lainnya.
"Almarhum (Deni) keluar dari maskapai Susi Air beberapa tahun yang lalu," ucapnya.
Fikri tidak tahu betul kapan Deni masuk sebagai pegawai Susi Air.
"Karena, saya kenalnya sewaktu PKL, lumayan dekat, seringkali banyak memberikan ilmu," kata Fikri.
Fikri mengaku bahwa dirinya dan Deni dekat secara ikatan kerja, sebab pekerjaan Fikri kerap terbantu oleh jabatan yang diemban Deni.
"Saya kan bagian logistik, kalau dia engineer. Jadi, kalau butuh sparepart pasti ke saya," ujarnya.
Rumah Duka Deni Sobali
Rencananya jenazah Deni Sobali akan tiba di rumah duka, Dusun Nusagede RT 5/14 Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, Senin (11/3/2024) siang.
Warga pun mulai berdatangan melayat ke rumah duka Deni Sobali.
Mereka terutama keluarga Deni sedang menunggu kedatangan jenazah.
Jenazah Deni diberangkatkan dari Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Jakarta kemudian ke Bandara Nusawiru Cijulang.
Deni Sobali merupakan seorang teknisi warga Kabupaten Pangandaran yang menjadi korban pesawat Pilatus Smart Aviation type PC6 PK-SNE yang jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
Informasi yang diterima, awalnya pesawat perintis tersebut hendak membawa bahan kebutuhan pokok (sembako).
Kemudian, tidak lama dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan pada Jumat (8/3/2024) pukul 08.25 Wita.